TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Gerindra Desmond Junaedi Mahesa mengecam rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang berniat menjual gedung kantornya di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Desmond bahkan berniat mengajukan hak angket atau hak bertanya kepada pemerintah atas rencana Rini tersebut. "Saya yang akan menjadi inisiator hak angketnya. Menteri Rini jangan main-main, ingat gedung itu aset negara," kata Desmond kepada Tempo, Selasa, 16 Desember 2014. (Baca: Rini Soemarno Mau Jual Gedung BUMN ke Ahok.)
Desmond berjanji akan membuka wacana hak angket atas masalah ini dalam waktu dekat bersama Komisi VI DPR. Selain hak angket, Desmond berniat mengajukan hak interpelasi untuk menggagalkan rencana Menteri Rini menjual kantor Kementerian BUMN. (Baca: Jual Kantor, Menteri BUMN Butuh Uang atau Gedung?)
Menurut Desmond, alasan Rini menjual gedung tersebut demi penghematan, tidak masuk akal. Sebab, kata dia, saat ini Indonesia tidak dalam keadaan miskin atau bangkrut sehingga harus memangkas sebagian biaya rutin. Desmond juga menuding Menteri Rini tidak berpikir panjang mengenai pemanfaatan aset negara dan tidak fokus pada tugas pengembangan BUMN. "Memang selama ini dia sudah kerja apa? Berapa kenaikan sumbangan BUMN ke negara?" ucap Desmond. (Baca: Respons JK Soal Gedung BUMN Mau Dijual ke Ahok.)
Seperti diketahui, Menteri BUMN Rini Soemarno berniat menjual gedung kantornya demi memangkas biaya operasional. Rini beralasan, gedung 22 lantai itu tidak efisien karena cuma ditempati 250 karyawan. Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, Rini harus mengajukan izin kepada Presiden Joko Widodo dan DPR, jika ingin menjual gedung itu. Sebab, nilai gedung itu di atas Rp 100 miliar.
ROBBY IRFANI
Berita Terpopuler
Ahok Umrahkan Marbot, Ini Reaksi FPI
Beda Gaya Jokowi dan SBY di Sebatik
Jokowi Panjat Menara Intai Perbatasan di Sebatik