TEMPO.CO, Ternate - Mengantisipasi erupsi Gunung Gamalama, Pemerintah Kota Ternate menyiapkan 15 pos untuk dijadikan tempat pengungsian.
Arifin Djafar, Wakil Wali Kota Ternate, mengatakan penyiagaan pos pengungsian dilakukan untuk mengurangi resiko buruk yang ditimbulkan oleh letusan Gunung Gamalama. Langkah tersebut juga sebagai upaya mencegah jatuhnya korban jiwa. Lima belas pos pengungsian yang disiapkan terletak di tiga wilayah: yaitu Kecamatan Ternate Utara, Ternate Tengah, dan Ternate Selatan.
Baca Juga:
"Masing-masing kecamatan akan ada lima pos pengungsian, dan saat ini kami telah membentuk pos terpadu penanggulangan bencana," kata Arifin kepada Tempo, Sabtu, 20 Desember 2014. (Baca: Gunung Gamalama Meletus, Satu Pendaki Masih Dicari)
Menurut Arifin, berdasarkan data yang diperoleh dari pos pengamatan Gunung Gamalama, material sekunder dari letusan Gamalama masih mengancam keselamatan warga, terutama saat hujan turun.
"Pemerintah juga sudah menyiapkan kendaraan evakuasi. Intinya, kami ingin risiko yang ditimbulkan oleh letusan Gamalama tak sampai menelan korban jiwa," ujar Arifin.
Adapun Sukardi, tokoh masyarakat Kelurahan Dufa-Dufa, Kecamatan Ternate Utara, meminta pemerintah mengerahkan mobil pemadam kebakaran guna mengurangi abu vulkanis di wilayah setempat. Selain itu, pemerintah juga diharapkan bisa mempercepat normalisasi sungai yang menjadi aliran lahar dingin.
"Ini penting, agar risiko seperti tahun 2011 tidak terjadi. Apalagi warga Kelurahan Dufa-Dufa banyak yang tinggal di wilayah itu," ujar Sukardi.
Sebelumnya, Kamis, 18 Desember 2014, pukul 23.47 WIT, Gunung Gamalama meletus dan mengeluarkan abu vulkanis. Sedikitnya tiga wilayah di Kota Ternate di selimuti abu vulkanis. Gamalama juga membuat Bandara Babullah ditutup.
BUDHY NURGIANTO
Berita Terpopuler
Kasus Lumpur Lapindo, Desmond: Jokowi Sandera Ical
UGM Galang Dukungan Lawan Massa Anti-Film Senyap
Syafii Maarif Tiap Tahun Ucapkan Selamat Natal
Utangnya Ditalangi Jokowi, Ini Janji Lapindo