TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyiapkan sejumlah dana untuk penyelenggaraan kejuaraan multicabang olahraga Asian Games 2018. Selaku tuan rumah, Indonesia harus menyiapkan dana 15 juta dolar Amerika atau Rp 186,3 miliar untuk disetor ke Olympic Council of Asia (OCA) atau Dewan Olimpiade Asia. Selain itu, pemerintah juga harus menyetorkan dana deposit sebesar 2 juta dolar Amerika atau Rp 24,8 miliar.
Menurut Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo, dana sebesar itu akan dikelola oleh OCA. Rita berharap dana yang dikelola OCA bisa ditekan sekecil mungkin, sehingga jika berlebih akan dikembalikan lagi. "Sisa dananya bisa dioptimalkan lagi setelah penyelenggaraan selesai. Bentuknya bermacam-macam, seperti perlengkapan teknologi informasi," kata Rita di kantor KOI, Jakarta, Senin, 22 Desember 2014.
Sepanjang hari ini, Rita mengajak Direktur Umum OCA, Husain al-Musallam, mengikuti rapat koordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan sejumlah pejabat di bawah Kementerian Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat. Dalam pertemuan tersebut, Rita meminta pemerintah memberikan kemudahan dalam hal persiapan menuju Asian Games 2018.
Satu di antaranya pengadaan perlengkapan atlet agar tidak mengalami keterlambatan seperti yang kerap terjadi. "Pelaksanaan tender pun jangan sampai bermasalah lagi," kata dia.
Sementara itu, Husain al-Musallam mengatakan, sukses penyelenggaran Asian Games bukan hanya menjadi tanggung jawab tuan rumah semata. OCA, menurut Husain, punya andil membantu keberhasilan Indonesia.
Dari sisi kesiapan, Indonesia sudah mempunyai modal utama untuk menjadi tuan rumah. Infrastruktur utama semisal stadion dan tempat pertandingan lainnya sebagian besar sudah ada dan memenuhi syarat. OCA dan KOI dijadwalkan bertemu lagi pada 26 Januari 2015 dan di pertemuan nanti akan terlihat fasilitas mana yang perlu direnovasi dan dibuat baru. "Kami akan mengaudit sarana dan prasarananya," ucap Husain.
ADITYA BUDIMAN