TEMPO.CO, Yogyakarta - Unit Pelaksana Teknis Malioboro, Pemerintah Kota Yogyakarta memperkirakan lalu lintas jantung kota saat musim libur natal dan tahun baru yang dimulai awal pekan ini bakal semrawut.
"Muncul titik-titik baru kepadatan di kawasan sekitar Malioboro yang mengundang bus-bus besar masuk kota," kata Divisi Lalu Lintas UPT Malioboro, Syamsuddin kepada Tempo, Ahad 21 Desember 2014.
Syamsuddin memperkirakan awal pekan ini sampai akhir tahun menjadi puncak kepadatan lalu lintas akibat membeludaknya wisatawan. Diperkirakan ada 300 bus besar pariwisata yang setiap hari menuju tujuan sama,yakni kawasan Malioboro.
Padahal, sejumlah lokasi parkir utama untuk bus-bus wisata itu belum sepenuhnya siap dan tak ada perubahan kapasitas dibanding dua tahun terakhir. "Malah Alun-Alun Utara tidak bisa dipakai parkir karena ada perayaan sekaten," kata dia.
Sedangkan Terminal Ngabean di sisi barat Jalan Malioboro belum kelar pembangunannya dan bus yang bisa tertampung maksimal hanya 35 unit. Sedangkan taman parkir Senopati di sisi timur Malioboro mentok hanya 60 bus dan Taman Abu bakar Ali di sisi utara Malioboro maksimal hanya 50 unit bus. "Kapasitas ruang parkir bus yang ada baru bisa menampung separo dari bus yang rata-rata masuk, jadi meluber kemana-mana," kata dia.
Parahnya, kata Syamsuddin, luberan bus itu kini muncul di titik-titik baru. Seperti di sisi barat Malioboro atau Jalan Bhayangkara. "Ada banyak hotel baru di sisi barat Malioboro, mau tak mau bus-bus banyak yang menurunkan penumpang di situ dan membuat kawasan makin macet," kata dia.
Tahun-tahun sebelumnya, luberan bus wisata yang memicu macet ini masih sebatas di sisi timur seperti di Jalan Sultan Agung (Jembatan Sayidan) dan Jalan Brigjen Katamso (depan Taman Hiburan Rakyat).
PRIBADI WICAKSONO
Topik terhangat:
KSAL Baru | Lumpur Lapindo | Perayaan Natal | Susi Pudjiastuti | Kasus Munir
Berita terpopuler lainnya:
'Kalau Lapindo Salah, Kamu Pikir Jokowi Mau'
10 Penemuan Ilmiah Paling Menghebohkan 2014
Faisal Basri: Premium Lebih Mahal dari Pertamax