TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh museum di daerah Kota Tua tutup pada hari Natal. Pengunjung yang mendatangi kawasan wisata ini pun mengaku kecewa.
Desi Pujiastuti, pengunjung asal, Parung, Bogor, Jawa Barat, datang ke Kota Tua untuk melihat pertunjukan wayang bersama anaknya. Sayang, obyek wisata ini tutup selama perayaan hari raya umat Kristiani itu. "Niatnya ingin menunjukkan pagelaran wayang untuk anak saya," kata Desi. (Baca: Kota Tua Jakarta Akan Mendapat Kereta Wisata)
Kekecewaan tampak pula dari wajah Erlan Bian. Pengunjung asal Bekasi ini ingin melihat sejarah Batavia di Museum Fatahillah.
Erlan yang baru saja sampai alun-alun Kota Tua tersebut, langsung mencari pusat informasi. Namun Erlan dan enam kawannya harus membatalkan niat awal mereka. "Ya kecewa jadi enggak bisa masuk museum," kata dia.
Berbeda dengan Erlan dan Desi, pengunjung dari Tangerang Selatan, Tony, 23 tahun, mengatakan dirinya cukup memahami jika pekerja di museum perlu mendapatkan libur. Namun dia mengaku kecewa tak bisa masuk ke Museum Keramik. "Kecewa sih ada, tetapi pekerja di sana juga perlu libur," kata Tony.
Petugas di pos informasi wisatawan Kota Tua, Samsuri, mengatakan banyak pengunjung yang kecewa karena museum tutup. Menurut Samsuri, warga di daerah Kota Tua sudah mengetahui jika hari libur museum tak beroperasi. "Mereka kebanyakan dari luar kota, jadi tak mengetahui," ujar Samsuri.
Samsuri juga menjelaskan tiket masuk museum yang terbilang murah memang menjadi daya tarik bagi pengunjung Kota Tua. Untuk pelajar dikenakan biaya Rp 2.000, mahasiswa Rp 3.000, dan umum Rp 5.000. "Harganya bervariasi, tetapi jika hari libur atau hari perayaan, museum tutup," kata dia.
Hasil pantauan Tempo, situasi di Kota Tua yang dikenal sebagai destinasi wisata sejarah dipenuhi warga Ibu Kota yang ingin melakukan rekreasi. Ada yang datang bersama keluarga, teman, atau pacar untuk memanfaatkan waktu libur.
SAID HELABY
Terpopuler
KPK: Tiga Lembaga ini Tak Dukung Menteri Susi
Keliling Gereja, Aher Ucapkan Selamat Natal
Soal Ucapan Selamat Natal, Bagaimana Sikap PKS?
Menteri Pariwisata Target 10 Juta Wisman di 2015