TEMPO.CO, Bandung - Para pengunjung membuka alas kaki sebelum masuk ke lapangan rumput sintetis Alun-alun Bandung. Mereka menjaga sendiri kebersihan tempat itu tanpa perintah atau larangan tertulis. Pemerintah Kota Bandung berencana menyediakan tempat penitipan untuk menghindari pencurian alas kaki.
Sejumlah pengunjung terlihat menjaga alas kaki milik anggota keluarganya yang berjejer di pinggir lapangan rumput sintetis itu. "Suami saja yang mengajak main anak, saya jaga sepatu," kata Rini, seorang pengunjung, Sabtu, 27 Desember 2014. Cara lainnya, tempat bermain atau posisi pengunjung tak jauh dari tempat mereka meletakkan alas kaki. (Baca: Ridwan Kamil Titip Kebersihan Alun-alun Bandung)
Walau rumput sintetis itu basah karena tersiram hujan, pengunjung seakan tak peduli. Orang tua dan anak-anak tetap bermain bola plastik, sementara pengunjung dewasa terlihat berfoto-foto sambil duduk di atas rumput.
Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung Arif Prasetya mengatakan pembenahan Alun-alun Bandung belum rampung seluruhnya. Beberapa yang masih akan perlu ditambah untuk fasilitas warga di antaranya tempat penitipan alas kaki serta mengaktifkan kembali Internet gratis. "Tempat penitipan sepatu itu memang perlu, nanti akan disediakan," kata Arif.
Penataan ulang Alun-alun Bandung sejak Mei lalu digarap sebuah perusahaan yang juga menghibahkan dana berkisar Rp 5-10 miliar. "Saya belum tahu persis biaya total pengerjaan karena belum ada laporannya," ujar Arif. Ruang terbuka seluas 22 ribu meter persegi lebih itu rencananya diresmikan 31 Desember mendatang bersama 500 anak dari sejumlah tempat pendidikan anak usia dini di Bandung.
Sejauh ini penataan baru menyentuh bagian atas, atau alun-alun. Di bawahnya, yang berfungsi utama sebagai tempat parkir kendaraan, masih tampak kumuh. Dari pantauan Tempo, kolong alun-alun tersebut tak hanya menjadi tempat berjualan, tapi juga hunian dengan deretan kamar dari bahan tripleks.
ANWAR SISWADI
Berita Terpopuler
Memperkosa Turis Cina, Petugas Bandara Dilepas
Jokowi: Minta Apa pun Saya Beri, Asal Swasembada
Memperkosa, Petugas Bandara Terancam 12 Tahun Bui
Konflik Suporter di RI Ditulis Peneliti Australia