Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Secara Geologis, Bandung Daerah Rawan Banjir  

image-gnews
Jalan Raya yang membelah pusat kota Deyuhkolot berubah menjadi kanal akibat luapan Sungai Citarum di Bandung, Jawa Barat, 22 Desember 2014. Banjir tersebut telah merendam lebih dari 10.000 rumah. TEMPO/Prima Mulia
Jalan Raya yang membelah pusat kota Deyuhkolot berubah menjadi kanal akibat luapan Sungai Citarum di Bandung, Jawa Barat, 22 Desember 2014. Banjir tersebut telah merendam lebih dari 10.000 rumah. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Pengamat geologi dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Rovicky Dwi Putrohari, mengatakan, secara geologis, Bandung adalah daerah rawan banjir. "Karena Bandung itu berbentuk cekungan yang dikelilingi gunung," ujar Rovicky ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 27 Desember 2014.

Rovicky mengatakan topografi Bandung yang berbentuk cekungan membuat air hujan atau aliran air mudah berkumpul di sana. Dan, ketika sudah berkumpul, kata dia, air tersebut susah surut.

Sulit surutnya banjir di Bandung, kata Rovicky, disebabkan beberapa faktor. Faktor pertama adalah kurangnya saluran pembuangan air di Bandung. Sungai yang kerap digunakan untuk mengalirkan air adalah Sungai Citarum. (Baca: Dirancang 2010, Penanganan Banjir Bandung Kacau)

Sungai Citarum terus mengalami sedimentasi akhir-akhir ini akibat erosi yang kerap terjadi di bantaran sungai. Hal ini membuat sungai mendangkal dan tidak mampu menahan luapan air dalam jumlah besar.

Faktor kedua, kata Rovicky, adalah tanah Bandung yang susah untuk menyerap air. Rovicky mengatakan Bandung dilapisi oleh tanah lempung yang susah menyerap air. Bandung dilapisi Lempung karena dulunya adalah danau.

"Kemampuan serap yang buruk ini diperparah dengan banyaknya bangunan di atas lapisan tanah Kota Bandung. Alhasil, tanah yang sebelumnya masih bisa menyerap air sekarang nyaris tak bisa sama sekali," ujarnya.

Rovicky melanjutkan, kendala-kendala ini masih bisa ditangani. Beberapa langkah yang bisa diambil seperti membuat saluran pembuangan banjir tambahan atau merawat Sungai Citarum yang telah mengalami sedimentasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bisa juga dengan membuat pompa seperti Jakarta Utara yang sekarang ketinggiannya sudah di bawah permukaan air laut," ujar Rovicky.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan bahwa salah satu penyebab banjir adalah sedimentasi di Sungai Citarum, sampah, dan masih banyak lagi. Ia pun akan mencanangkan penanganan di daerah hulu Citarum dibanding hilir.

ISTMAN M.P.

Berita Terpopuler
Memperkosa Turis Cina, Petugas Bandara Dilepas
Reaksi Jokowi Soal Namanya yang Dicatut Gajah 
Tanggul Lapindo Jebol, Ical Liburan ke Eropa 
Kisah Cinta Kaesang Jokowi, 3 Kali Ditolak Gadis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 jam lalu

Pengendara kendaraan bermotor menerjang banjir yang menggenangi Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 April 2023. Hujan deras yang mengguyur di kawasan itu menyebabkan sebagian jalan terendam genangan banjir dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

16 jam lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

1 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

1 hari lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

2 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

2 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

3 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

3 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

4 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

4 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024