TEMPO.CO, Tangerang - Detasemen Khusus 88 Antiteror dan Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jakarta menciduk enam warga Makassar di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu, 27 Desember 2014. Diduga keenam orang itu hendak berangkat ke Timur Tengah dan bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). (Baca juga: Ancam TNI, ISIS Ajak Masyarakat Indonesia Bergabung)
Kepada Tempo, Kepala Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar C.H. Patoppoi mengatakan enam orang ini diciduk Densus 88 pada Sabtu subuh. Namun Patoppoi enggan menyebutkan identitas mereka. "Mereka sudah dibawa ke markas Densus 88 Mabes Polri," katanya. (Baca juga: Video ISIS Ancam TNI Muncul di Youtube.)
Informasi yang diterima Tempo menyebutkan enam orang ini datang dari Makassar dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta menjelang hari Sabtu. Polisi mencurigai mereka karena hendak berangkat ke salah satu negara di Timur Tengah yang menjadi basis kelompok militan ISIS. Mereka pun lantas dibekuk dan dibawa ke Jakarta.
Secara terpisah, pengamat terorisme Mardigu Wowiek Prasantyo meminta pemerintah tak mengabaikan potensi berkembangnya pengikut ISIS di Indonesia. Kekhawatiran Mardigu bertambah setelah seorang pria yang mengklaim sebagai anggota ISIS mengunggah video ancaman teror kepada Indonesia. "Ini jelas ancaman nyata bagi Indonesia," kata Mardigu.
Menurut Mardigu, gerakan teroris ISIS berbeda dengan aksi teror yang selama ini pernah terjadi di Indonesia. Pada gerakan teror beberapa tahun terakhir, sasarannya adalah tempat atau instansi yang berkaitan dengan dunia Barat. "Kalau ISIS sasarannya bisa siapa saja, bahkan sesama umat Islam sendiri yang ganggu pembentukan negara Islam," kata Mardigu.
AYU CIPTA | INDRA WIJAYA
Berita Terpopuler
ISIS Pengancam TNI Rupanya 'Artis YouTube'
Dapat Salam Natal di Pesawat, Pria Ini Ngamuk
ISIS Ancam TNI, Kapuspen: No Comment