TEMPO.CO, Jakarta - Duka mendalam dirasakan keluarga Irianto, pilot pesawat AirAsia yang hilang pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. Putri pertama Irianto, Angelina Anggi, 25 tahun, berharap ayahnya ditemukan dalam keadaan selamat. "Yang penting Papa cepat pulang," ujar Angelina kepada Tempo di rumahnya, Ahad, 28 Desember 2014.
Angelina menuturkan ayahnya sempat berkomunikasi dengan dirinya untuk membicarakan masalah renovasi kamar tidurnya. "Waktu itu, Papa tanya soal dinding kamar mau didesain seperti apa," tuturnya. (Baca: 50 Warga Malang Penumpang Air Asia QZ8501)
Angelina mengaku terakhir kali bertemu dengan Irianto pada Rabu, 24 Desember 2014, ketika sekeluarga pergi ke Yogyakarta. "Biasanya, kalau sedang bertugas, komunikasi lewat telepon atau BBM," katanya. (Baca: Pramugari Air Asia Ini Berencana Mudik ke Palembang)
Irianto lahir di Yogyakarta, 12 Desember 1961. Hasil pernikahannya dengan Widya Sukati Putri melahirkan seorang putri bernama Angelina Anggi, 25 tahun, dan seorang putra, Arya Galih Gegana, 8 tahun.
Irianto merupakan pilot AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 yang hilang kontak dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura pada Ahad pagi, 28 Desember 2014.
Pesawat jenis Airbus A320-200 ini membawa 155 penumpang, terdiri atas 138 orang dewasa, 16 anak, dan 1 bayi, serta 2 pilot, 4 awak kabin, dan 1 teknisi. Pesawat tersebut berangkat dari Surabaya pukul 06.36 WIB. Perjalanan dari Singapura ke Surabaya seharusnya memakan waktu 2 jam 20 menit.
EDWIN FAJERIAL
Terpopuler
Pesawat AirAsia Hilang Kontak
Daftar Nama Kru dan Penumpang AirAsia
Ternyata Upah Buruh Bekasi Bukan yang Tertinggi
Jokowi Genjot Proyek Jembatan di Papua Rp 1,4 T