TEMPO.CO, Bima - Penumpang AirAsia yang hilang dari radar asal Bima, Nusa Tenggara Barat, adalah keluarga Gunawan Jie Charly. Ia terbang bersama istri, tiga anak, mertua, serta calon menantunya, yang berjumlah tujuh orang. (Baca: 5 Teori Hilangnya Pesawat Air Asia)
Sejumlah keluarga Gunawan, 46 tahun, mendapat firasat dari mimpi sebelum kepergiannya ke Singapura. Keponakan Gunawan, Andre, mengaku bermimpi aneh pada tiga hari sebelum peristiwa hilangnya pesawat yang menimpa pamannya itu.
"Saya bermimpi ada orang yang membawa jenazah ke rumah saya," katanya di Bima, Ahad, 29 Desember 2014. Setelah mendengar kabar hilangnya pesawat AirAsia itu, Andre, sadar bahwa mimpi itu adalah firasat. "Ternyata om saya mendapat musibah." (Baca: Pencarian AirAsia yang Hilang Difokuskan di Sini)
Tak hanya Andre, kerabat Gunawan lainnya, Wing, ternyata juga bermimpi aneh. Dua hari sebelum kejadian AirAsia hilang, ia bermimpi ada mobil ambulans yang datang ke rumahnya. "Tapi, setelah dilihat, isinya malah kosong," ujar Wing.
Andre terakhir kali berkomunikasi dengan pamanya sekitar setengah bulan lalu. "Dia telepon. Katanya, tahun ini mau pulang, karena sudah dua tahun enggak pulang ke Bima," tuturnya. "Semoga tidak terjadi apa-apa dengan dia." (Baca: Pencarian AirAsia yang Hilang Difokuskan di Sini)
Mimpi aneh juga dialami anggota keluarga lainnya. M. Laeli, sepupu Gunawan, mengaku bermimpi aneh pada November lalu. "Saya mimpi ada banjir besar," katanya. Mimpi itu dialaminya saat sedang di Surabaya untuk menemui anaknya yang kuliah di kota tersebut.
Laeli cukup sering terbang ke Surabaya untuk mengunjungi anaknya. Saat ke Surabaya, Laeli sempat beberapa kali bertemu dengan Gunawan. "Orangnya baik dan suka silaturahmi," ujarnya. (Baca: Pesawat AirAsia Hilang Kontak)
AKHYAR M. NUR
Baca Berita Terpopuler
Seperti Apa Jalur AirAsia Versi Flightradar24 ?
Tak Baca Email, 10 Penumpang Air Asia Selamat
Mengapa Malaysia Aktif Desak Menpora Rombak PSSI?
Adik Ahok Cek Kabar AirAsia Hilang di Belitung
AirAsia Hilang Kontak di 34 Ribu Kaki