TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keselamatan dan Standar Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan AirNav Indonesia Wisnu Darjono mengatakan Air Traffic Controllers (ATC) sebenarnya telah menyiapkan jalur baru untuk penerbangan AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak sejak kemarin siang.
Jalur baru itu berada di ketinggian 34 ribu kaki. "Mau diberitahu, pesawat sudah hilang duluan," kata Wisnu saat dihubungi, Senin, 29 Desember 2014. (Baca: Mengapa Air Asia Majukan Jadwal Penerbangan?)
Menurut Wisnu, saat kejadian terdapat enam pesawat yang melintas pada ketinggian 32-38 ribu kaki. Ketika itu, AirAsia berada di ketinggian 32 ribu kaki. Pesawat lain yang ada di lokasi itu adalah Garuda GA 500 yang berada di ketinggian 35 ribu kaki. (Baca: Empat Beda Raibnya Air Asia dan MH370)
Wisnu menjelaskan, sesaat sebelum hilang kontak, pilot Iriyanto sempat meminta persetujuan kepada ATC untuk menaikkan ketinggian menjadi 38 ribu kaki. ATC lalu merespons permintaan itu dan meminta AirAsia QZ8501 untuk standby. “Izin naik itu di-hold karena ada pesawat lain di antara ketinggian 32-38 ribu kaki,” ujar Wisnu. (Baca: Posisi 2 Pesawat Ini Dekat dengan AirAsia QZ8501)
Pada saat itu, kata Wisnu, ATC menyatakan jalur yang kosong berada di ketinggian 34 ribu kaki. “Nah, rencananya akan dialihkan ke sana," kata Wisnu lagi. Namun izin itu tak kunjung disampaikan karena ATC telah kehilangan kontak dengan pesawat AirAsia QZ8501 itu.
Pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dilaporkan hilang kontak sejak pukul 06.17 WIB, Ahad, 28 Desember 2014. Lokasi terakhir QZ8501 hilang kontak berada di sekitar Tanjungpandan, Belitung. Pesawat itu membawa 155 penumpang, dua pilot, dan lima kru.
KHAIRUL ANAM
Terpopuler:
Daftar Nama Kru dan Penumpang AirAsia
Posisi 2 Pesawat Ini Dekat dengan AirAsia QZ8501
Beredar Broadcast Semua Penumpang AirAsia Selamat