TEMPO.CO, Surabaya - Sebuah helikopter Indonesia melihat dua obyek berminyak di permukaan air di area pencarian pesawat Air Asia QZ8501 pada Senin, 29 Desember 2014. Selain itu, sebuah pesawat pencari dari Australia juga melihat obyek benda jauh ratusan mil dari titik hilang kontak Air Asia pada Ahad pagi, 28 Desember 2014.
Pemerintah Indonesia menyatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan obyek yang dilihat Australia dan helikopter Indonesia tersebut merupakan pesawat Air Asia QZ8501 yang membawa 162 penumpang termasuk kru. (Baca: Mencari Air Asia Tak Serumit MH370, Ini Alasannya)
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya F. Henry Bambang Sulistyo memperkirakan pesawat berada di dasar laut. "Berdasarkan koordinat yang kami tahu, posisi kecelakaan di laut, jadi hipotesanya pesawat tersebut di dasar laut," ujar Sulistyo.
Komunikasi terakhir dengan AirNav Indonesia yakni permintaan pilot untuk meningkatkan ketinggian dari 32 ribu kaki ke 38 ribu kaki karena cuaca buruk. Pihak menara pengawas belum mengkonfirmasi dan menyetujui karena pesawat lain berada di wilayah udara di 34.000 kaki. (Baca: Mencari Air Asia Tak Serumit MH370, Ini Alasannya)
Ketika menara pengawas hendak menyetujui, pesawat QZ8501 keburu hilang kontak. Selama perbincangan, pilot meminta belok ke kiri atau meminta naikkan ketinggian, tapi sama sekali tidak membahas soal ada masalah cuaca. "Justru pilot mengkonfirmasikan ke kami bahwa kondisi cuaca aman dan sama sekali layak untuk terbang," ujar Direktur AirNav Indonesia Bambang Tjahjono.
Pesawat Air Asia jenis Airbus A320-200 ini berangkat dari Surabaya menuju Singapura pukul 05.27 WIB. Pesawat hilang kontak pada pukul 07.27 WIB. Pesawat ini dikemudikan oleh Kapten Irianto dengan membawa 162 penumpang, terdiri atas 156 warga Indonesia, 3 warga Korea Selatan, 1 warga Malaysia, 1 warga Prancis, dan 1 warga Singapura. Diduga, pesawat jatuh di Tanjung Panjang, Bangka Belitung. Pihak terkait masih berupaya mengumpulkan informasi ihwal jatuhnya pesawat. (Baca: Tak Baca Email, 10 Penumpang AirAsia Batal Terbang)
CBSNEWS
Baca juga:
Warga Wamena, Jokowi: Nggak Mau Minta Apa Gitu?
Jokowi: Papua Sangat, Sangat, Sangat Kaya, namun...
Pertamina Kembangkan BBG Berbasis LNG untuk Bus
Garuda Pangkas Jumlah Kursi Bisnis