TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Jenazah korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di perairan Kalimantan Tengah akan diidentifikasi dan didinginkan di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun. (Baca: Satu Pramugari Air Asia QZ8501 Ditemukan Pagi Ini)
Sepuluh anggota disaster victim identification (DVI) atau tim identifikasi korban bencana dari Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah telah mendirikan pos komando dan ruang penampungan jenazah di rumah sakit yang terletak di Jalan Sutan Syahrir itu.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Kalimantan Tengah Ajun Komisaris Besar Agung Widodo mengatakan jenazah tidak akan dibersihkan. "Hanya didinginkan di dalam freezer, dimasukkan ke dalam peti jenazah, dan dikirim ke Surabaya," ujarnya. "Di sini hanya transit." (Baca: Cari Air Asia, Pilot TNI Lihat Tubuh Manusia)
Proses pendinginan, kata Agung, bertujuan menambah daya tahan jenazah saat dikirim ke Surabaya. "Tidak boleh pakai formalin atau pengawet lain karena akan merusak sel tubuh jenazah, sehingga menyulitkan proses identifikasi DNA." (Baca: Kronologi Penemuan Puing yang Diduga Air Asia)
Agung juga mengatakan, di Pangkalan Bun, jenazah tidak akan dibersihkan atau dimandikan. Dikhawatirkan proses pembersihan malah akan menghilangkan tanda sekunder, seperti aksesori yang biasa dipakai korban. "Jadi cuma kami data jenis kelamin dan ciri-ciri fisiknya." Setelah itu, dia melanjutkan, jenazah akan dibungkus dengan lapisan aluminium foil dan dimasukkan ke kantung jenazah. "Baru disimpan di dalam peti."
Langkah ini dilakukan karena Badan SAR Nasional memutuskan identifikasi jenazah secara menyeluruh hingga tuntas dilakukan di Surabaya. Pendataan postmortem dilakukan di Surabaya karena pengambilan data antemortem dilakukan di tempat yang sama. "Keluarga korban kebanyakan di sana," ujar Agung.
PRAGA UTAMA
Berita Terpopuler
40 Jasad Korban Air Asia Ditemukan KRI Bung Tomo
3 Jasad Korban Air Asia Bergandengan Tangan
3 Mayat Diduga Korban Air Asia Ditemukan Basarnas