TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Bambang Soelistyo tidak bersedia mengkonfirmasi tiga nama jenazah yang berhasil diidentifikasi tim pencari AirAsia QZ8501. Bambang menganggap identifikasi jenazah baik kewarganegaraan maupun nama adalah tugas Disaster Victim Identification.
"Saya tidak mengkonfirmasi nama-nama itu. Seharusnya nama jenazah menjadi otoritas DVI," kata Bambang, Rabu, 31 Desember 2014. (Baca: Air Asia Jatuh, SBY Apresiasi Kerja Tim Pencari)
Sebelumnya, Komandan KRI Bung Tomo Kolonel Yayan menyebutkan ada tiga jenazah yang sudah teridentifikasi. Mereka adalah Hayati Lutfiah (asal Tegalsari, Surabaya), Khairunisa Haidar Fauzi (pramugari, 22 tahun), dan Kevin Alexander.
"Mungkin tim melihat ada KTP atau nama di pakaian jenazah, makanya menyebut berhasil identifikasi," kata Bambang. "Tapi itu bukan pernyataan Basarnas. Tugas identifikasi nama adalah wewenang DVI." (Baca: Pilot Korea Selatan Bantu Cari Korban Air Asia)
Hingga saat ini, ada tujuh jenazah korban AirAsia QZ 8501 yang berhasil dievakuasi tim SAR gabungan. Dua jenazah telah diterbangkan ke Pangkalan Bun, empat jenazah berada di KRI Banda Aceh, dan satu jenazah lainnya masih berada di KD Lekiu milik Malaysia.
Bila cuaca membaik, jenazah di KD Lekiu akan dibawa ke KRI Banda Aceh dengan menggunakan helikopter untuk digabungkan dengan jenazah lain. Pesawat Hercules kemudian akan membawa jenazah-jenazah AirAsia QZ8501 ke Pangkalan Bun.
INDRI MAULIDAR
Berita Terkait:
Identifikasi Korban Air Asia, 25 Dokter Siaga
Crisis Center Air Asia Pindah ke RS Bhayangkara
93 Keluarga Korban AirAsia Berikan Data ke Tim DVI
Jokowi Pimpin Rapat Kabinet Bahas Air Asia QZ8501