Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Air Asia di Cumulonimbus Bak Kertas Ditiup Angin

Editor

Anton William

image-gnews
Banyak spekulasi mengatakan bahwa awan Cumulonimbus ini sebagai penyebab dari hilangnya pesawat AirAsia QZ8501. Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika mengatakan terdapat awan Cumulonimbus dalam rute penerbangan pesawat AirAsia QZ8501, 28 Desember 2014.  KAREN BLEIER/AFP/Getty Images.
Banyak spekulasi mengatakan bahwa awan Cumulonimbus ini sebagai penyebab dari hilangnya pesawat AirAsia QZ8501. Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika mengatakan terdapat awan Cumulonimbus dalam rute penerbangan pesawat AirAsia QZ8501, 28 Desember 2014. KAREN BLEIER/AFP/Getty Images.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar uji terbang dari FlightFocus Setyo Soekarsono mengatakan Airbus 320-200 masih bisa dikendalikan jika pesawat kehilangan daya angkat pada kemiringan lebih dari 30 derajat. Menurut dia, ada sistem pengaman otomatis yang mencegah pesawat mengalami bank angle atau meluncur tajam dalam kondisi mesin pesawat menyala.

"Pesawat masih dapat dikendalikan dan kembali stabil pada kondisi power on dan off dan dengan wing level dan turning flight 30 derajat," kata Setyo saat dihubungi, Rabu, 31 Desember 2014.

Setyo mengingatkan stabilitas pesawat tersebut hanya dijamin jika pesawat dalam kondisi normal tanpa turbulensi. Apabila pesawat menanjak tajam di dalam daerah turbulensi, dia memastikan sistem pengamanan tak berfungsi normal.

"Dalam kondisi turbulensi seperti dalam awan cumulonimbus, jika pesawat stall, maka hasil pengujian tidak valid," kata dia.

Menurut Setyo, pesawat tak akan bertahan di dalam pusaran awan cumulonimbus yang sangat dingin dan bermuatan petir. Pesawat, ujarnya, bisa masuk spin or spiral yg berarti akan kehilangan ketinggian dengan sangat cepat.

Airbus 320-200, kata Setyo, dilengkapi dengan semacam pemanas yang berfungsi ketika pesawat mengenai udara ekstrem. Pesawat ini juga dirancang tetap beroperasi di ketinggian maksimal, yaitu 39 ribu kaki.

Setyo yakin, AirAsia QZ8501 tak akan jatuh menukik ketika mencoba menghindari awan cumulonimbus. "Pesawat sipil dirancang untuk tidak terjun menghunjam (nosedive), paling tidak menungging dan hilang ketinggian lalu kembali dalam posisi stabil setelah mencoba mempertahankan kecepatan," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski begitu, Setyo menyadari seluruh teori tersebut hanya berlaku saat pesawat berada di posisi stabil dan tidak mengalami turbulensi besar. Pilot perlu mengendalikan pesawat agar tetap stabil ketika terjadi turbulensi.

Jika pesawat terlanjur terjebak di awan cumulonimbus, dia menambahkan, pilot harus segera menggerakkan pesawat menjauhi awan. Dia mengibaratkan pesawat di dalam awan cumulonimbus layaknya kertas yg diombang-ambing angin. "Yang harus dilakukan adalah keluar secepatnya," kata Setyo.

Tim Badan SAR Nasional telah menemukan beberapa puing pesawat dan korban AirAsia QZ8501. Puing berbentuk potongan besar dan tubuh korban utuh dan tak ada luka bakar. (Baca juga: Evakuasi Air Asia, Jepang Kirim Dua Kapal Perang)

Pilot pesawat Kapten Indriyanto sempat meminta izin agar pesawat berpindah ketinggian di atas 38 ribu kaki untuk menghindari awan cumulonimbus. Namun, saat berada di ketinggian 34 ribu kaki, pesawat tak lagi terdeteksi radar. (Baca juga: Air Asia, Seperti Apa Tahun Baruan Kru Basarnas?)

ANTON WILLIAM | PUTRI ADITYOWATI

Terpopuler:
Sinyal Ponsel Penumpang Air Asia Jadi Petunjuk?
Ini Dia Harga Baru Premium dan Solar
Satu Pramugari Air Asia QZ8501 Ditemukan Pagi Ini
Bubur Bayi, Perosotan dan Koper Korban Air Asia
Duka Air Asia, Ngunduh Mantu Raffi Ahmad Dikecam

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

13 hari lalu

Penumpang menunggu kedatangan pesawat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Selasa, 9 April 2024. H-1 lebaran Hari Raya Idul fitri 1445 H, terminal keberangkatan domestik nampak mulai lengang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

Air Asia mengangkut lebih dari 310 ribu penumpang selama arus mudik Lebaran 2024 atau 3-18 April 2024 dengan lebih dari 2.000 penerbangan.


KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

16 hari lalu

Petugas mengevakuasi bangkai kendaraan yang mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Kecelakaan yang  melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA/Awaludin
KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.


Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

48 hari lalu

Boeing 787 Dreamliner. REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo
Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.


Air Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen

48 hari lalu

AirAsia Berhad melakukan penerbangan perdana rute Kuala Lumpur - Lombok pada Jumat, 2 Februari 2024 (Dok. Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok)
Air Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen

Air Asia menyiapkan 350 ribu kursi penerbangan selama 3 - 18 April 2024, naik 27 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.


Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

51 hari lalu

Penerbangan Batik Air (BTK673) nomor pesawat PK-LUV pada 25 Januari 2024. Pilot dan kopilot tertidur hampir setengah jam sehingga pesawat yang mestinya mendarat di Cengkareng sempat nyasar sampai sekitar langit Cianjur-Sukabumi. Sumber: KNKT.
Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.


MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

53 hari lalu

Anggota keluarga korban berfoto bersama dengan puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang selama acara peringatan tahunan keenam di Putrajaya, Malaysia, 7 Maret 2020. REUTERS/Lim Huey Teng
MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.


10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

56 hari lalu

Pengunjung melihat puing-puing pesawat yang diyakini milik MH370 saat acara peringatan 10 tahun hilangnya pesawat tersebut, di Subang Jaya, Malaysia 3 Maret 2024. REUTERS/Hasnoor Hussain
10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu


Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

5 Februari 2024

Pesawat Smart Air dengan nomor registrasi PK-SNJ mengalami kecelakaan di Papua,  Senin 5 Februari 2024. FOTO: Dokumen  Polda Papua
Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah


Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

22 Januari 2024

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.


Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Ilustrasi Pesawat Carter. charterjetairlines.com
Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.