TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Landasan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, kebanjiran pengunjung. Lanud satu-satunya di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah ini menjadi pusat pos koordinasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang di Selat Karimata di perairan Laut Jawa, Ahad, 28 Desember 2014. (Baca: Kapal Amerika Terbanyak Temukan Korban Air Asia)
Sejak Selasa, 31 Desember 2014, Pangkalan Bun resmi dijadikan pusat koordinasi pencarian. Pesawat dan helikopter dari berbagai kesatuan wara-wiri di Lanud yang terletak dekat alun-alun kota tersebut.
Anak-anak sampai nenek-nenek datang ke Lanud untuk melihat jasad yang diangkut dari kapal-kapal pencari. Mereka tak lupa menjepretkan kamera ke arah setiap jasad yang diangkut tim Basarnas menuju Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin. (Baca:Lokasi Ekor Pesawat AirAsia QZ8501 Ditemukan)
Tiap kapal datang, mereka merangsek maju untuk mengabadikan momen. Tak jarang wartawan harus berebut tempat dengan para warga. "Turis" dadakan ini juga bersemangat berfoto dengan latar belakang pesawat atau helikopter yang kerap parkir di Lanud. Salah satu yang paling populer menjadi obyek foto adalah pesawat Amfibi BE-200 milik Rusia. (Baca:Cari Air Asia, Jagoan Selam Rusia Beraksi Besok)
Bentuk pesawat yang setengah mirip kapal laut dan setengah pesawat ini membuat pesawat yang diklaim Rusia paling canggih di dunia ini menjadi incaran kamera. Tak hanya warga, beberapa pejabat kepolisian tak ketinggalan berfoto di depan pesawat putih bergaris bendera Rusia tersebut.
TIKA PRIMANDARI
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Gobel Jamin Restrukturisasi Utang Pedagang Klewer
Anggota ISIS Beberapa Kali Bocorkan Persembunyian
Minuman Keras Oplosan Tewaskan 3 Warga Bekasi