TEMPO.CO, Sidoarjo - Pembekuan rute maskapai AirAsia QZ8501 dari Surabaya ke Singapura dan sebaliknya berdampak pada perubahan jadwal bagi penumpang.
Manajemen AirAsia memutuskan untuk mengalihkan rute ke rute alternatif. Pilihannya adalah menerbangkan penumpang dari Surabaya ke bandara Soekarno Hatta, Jakarta lalu menuju bandara Changi, Singapura. Opsi kedua adalah rute Surabaya lalu transit ke Kuala Lumpur, dan kemudian menuju Singapura.
"Setelah ramai-ramai kemarin," ujar petugas loket AirAsia di Bandara Juanda yang enggan menyebutkan namanya, Surabaya, 4 Januari 2015. (Baca:Posko DVI Korban Air Asia Dipastikan di Surabaya )
Berdasarkan pantauan Tempo, sejak diberlakukan pemberhentian rute sementara 2 Januari 2015, loket pembelian tiket AirAsia di bandara Juanda menjadi relatif sepi.
Situs resmi maskapai juga tidak lagi mencantumkan Surabaya sebagai salah satu rute dari dan menuju Singapura. (Baca: Tiga Kapal Merapat ke Bodi Air Asia)
Baca Juga:
Petugas loket tidak menyebutkan berapa jumlah penumpang yang melakukan refund atau pengembalian tiket.
Namun pihaknya tidak mengalihkan penumpang yang terlanjur membeli tiket untuk perjalanan ke Singapura dan sebaliknya kepada penerbangan milik maskapai lain. (Baca: KRI Bung Tomo Awalnya Bernama KDB Jerambak)
Petugas Avsec bandara Juanda, Hendro Prayitno, mengungkapkan, terdapat 6 maskapai selain AirAsia yang memiliki rute langsung Surabaya-Singapura.
"Ada China Airlines, Singapore Airlines, Tiger Air, Jetstar, Lion Air, dan Garuda Indonesia," kata Hendro. Namun keenam maskapai itu tidak memiliki konter resmi di bandara melainkan hanya petugas lapangan saja.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara membekukan sementara izin rute penerbangan AirAsia dari Surabaya ke Singapura dan sebaliknya.
Ini berlaku sejak 2 Januari 2015 hingga keluarnya hasil evaluasi dan investigasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.
Keputusan itu dilatarbelakangi pelanggaran izin rute yang terjadi. Dalam izin penerbangan luar negeri periode winter 2014/2015 tertera, penerbangan AirAsia rute Surabaya-Singapura terdapat pada Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu.
Tapi AirAsia terbang pada Ahad 28 Desember dan pesawatnya mengalami kecelakaan jatuh di kawasan perairan Selat Karimata.
Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dengan menara pengendali lalu-lintas udara pada pukul 06.16, atau setengah jam setelah lepas landas dari Bandara Juanda pada pukul 05.30. Pesawat ini membawa 162 penumpang termasuk awak.
ARTIKA RACHMI FARMITA
Berita Terpopuler:
Hujan Deras, Awas Pohon Tumbang di Daerah Ini
Ahok Janji Tukang Parkir Digaji Rp 4 Juta, Nyatanya...
Jalur Puncak Hujan Lebat dan Berkabut
Minuman Keras Oplosan Tewaskan 3 Warga Bekasi
Februari, Bayar Parkir di Jalan Sabang Pakai Kartu
Pengunjung Ragunan Lebih dari 50 Ribu Orang