Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tetap Sehat Saat Liburan

Editor

Isma Savitri

image-gnews
Supermodel Alessandra Ambrosio menikmati liburan Natal dengan dua minuman segar di pantai. Instagram.com
Supermodel Alessandra Ambrosio menikmati liburan Natal dengan dua minuman segar di pantai. Instagram.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat berlibur ataupun cuti, segala kepenatan akan hilang karena saat itu adalah waktu untuk berkumpul, makan enak, dan bersenang-senang. Namun, di balik segala keriaan itu, ada bahaya yang mengancam. Hasil penelitian terbaru dari jurnal PLOS One yang dimuat ABCnews menunjukkan bahwa orang-orang lebih banyak makan saat liburan. "Temuan kami menunjukkan bahwa konsumsi makanan sehat meningkat, tapi konsumsi makanan sampah juga tetap," ujar Brian Wansink, Kepala Laboratorium Merk dan Makanan di Cornell University, New York, pekan lalu.

Wansink, kepala penelitian tersebut, menemukan bahwa 207 keluarga yang menjalani pola hidup sehat sebelum berlibur mengalami peningkatan kalori dari rata-rata 389 menjadi 793 kalori per sajian seusai liburan. Menurut dia, peningkatan kalori tersebut merupakan gambaran tentang royalnya konsumsi kala liburan. Supaya liburan akhir tahun tidak merusak pola hidup sehat, berikut ini beberapa tip dari ahli nutrisi, dokter gizi, juga Profesor Kirk.

1. Rencanakan waktu makan.
Pesta dan makan besar membuat orang melupakan satu kebiasaan penting, yaitu makan teratur. "Terkadang orang berkata, 'Aku ada pesta nanti malam, jadi aku tidak akan makan seharian.' Itu salah besar," ujar Cathy Paroschy, ahli diet dari Pusat Ilmu Kesehatan Thunder Bay Health. Efek melewatkan sarapan atau makan siang adalah balas dendam sewaktu malam, yang tentunya tidak bagus bagi pencernaan.

2. Fokus ke percakapan, bukan makanan.
Kebersamaan dengan keluarga merupakan waktu yang langka. Maka, nikmati percakapan dan suasananya. "Tunggu dua puluh menit untuk mengambil piring kedua," ujar Alina Z., ahli detoksifikasi yang juga chef makanan mentah di Miami. Otak membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk menerima pesan lengkap dari perut dan sistem pencernaan.

3. Jaga hidrasi.
Minum cukup air akan menjaga hidrasi Anda. Terkadang kita merasa lapar, "Padahal, mungkin sebenarnya kita hanya haus," ujar dokter gizi Lisa Young. Profesor pembantu di New York University ini menyarankan konsumsi air putih atau teh herbal. Dan tentu juga buah serta sayur yang mengandung air melimpah, seperti semangka dan timun.

4. Tetap berolahraga rutin.
Meski tak ada tempat kebugaran, aktivitas fisik tetap bisa berjalan. Tak hanya menjaga kadar kalori, joging atau bersepeda bersama juga memiliki nilai tambah, yaitu mempererat rasa kekeluargaan. "Bersenang-senang tidak harus dalam bentuk makanan kan?" kata Profesor Kirk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Cukup tidur.
Tidur yang cukup adalah faktor penting untuk menjaga berat badan. "Ketika kita kurang tidur, hormon akan terganggu," ujar Laura Maclean, pakar diet dan nutrisi dari University of Alberta, Kanada. Menurut dia, rasa lapar naik hingga 30 persen pada mereka yang kurang tidur sehari sebelumnya. Jadi, meski sedang asyik-asyiknya bercengkerama dengan teman dan saudara saat liburan, waktu tidur tidak bisa ditawar.

DIANING SARI | DARI BERBAGAI SUMBER

Baca juga:
Kobe Bryant: Pemain Eropa Lebih Jago
Tak Patuhi Rute, Jonan Ancam Cabut Izin Maskapai
Rumah Ditabrak, Moeldoko: Ah, Itu Biasa Anak-anak
Libanon Terapkan Visa Bagi Pengungsi Suriah

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 jam lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

20 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

21 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

22 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

23 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang