TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya F.H. Bambang Soelistyo menyatakan, pada hari kesembilan pencarian AirAsia QZ8501, arus bawah laut menjadi permasalahan utama evakuasi badan pesawat. "Kekuatan arus bawah permukaan antara 2-4 knot," katanya di kantornya, Senin, 5 Januari 2015.
Ia menuturkan ada lima lokasi yang terdeteksi ada obyek besar. Namun ia belum bisa mengkonfirmasi apakah lima obyek itu adalah bagian pesawat. "Hari ini, ada dua penyelam yang mencoba turun ke lokasi-lokasi itu," ujarnya. (Baca: Tragedi Air Asia, 41 Korban Jemaat dari Satu Gereja)
Namun, dengan kencangnya arus bawah laut dan jarak pandang rendah karena lumpur, para penyelam harus kembali naik ke permukaan dan bersiaga menunggu keramahan alam.
Keadaan cuaca di lokasi pencarian, tutur Soelistyo, cukup cerah dengan tinggi gelombang yang masih bisa ditangani. "Cuaca, cukup bersahabat dengan tim kami hari ini," katanya.
Pada hari kesembilan ini, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi tiga jenazah. Satu jenazah berjenis kelamin perempuan dan dua lainnya belum bisa diidentifikasi. Jenazah ini dievakuasi oleh kapal Malaysia, KD Kasturi, dan telah dibawa ke Pangkalan Bun. Hingga pukul 13.14 WIB, total, 37 jenazah korban AirAsia QZ8501 berhasil ditemukan. (Baca: Rute Air Asia Ilegal, Jonan Ganti Pejabat AP I)
INDRI MAULIDAR
Berita terpopuler:
Bos Air Asia: Headline Media Malaysia Ngawur
Munas Islah Golkar, Agus Gumiwang Menolak Maju
Ini 9 Korban Air Asia yang Telah Diidentifikasi