TEMPO.CO, Jakarta - Kupu-kupu raja, yang rutin bermigrasi ke Amerika Serikat, bisa segera masuk ke dalam jajaran spesies terancam punah. Tahun depan, US Fish and Wildlife Service akan menentukan status kupu-kupu yang tubuhnya didominasi warna hitam-jingga ini.
Berdasarkan beberapa survei yang dikerjakan belakangan ini, populasi kupu-kupu raja, yang masuk dalam familia Danaidae, menurun sebanyak 90 persen selama dua dekade terakhir. (Lihat: Melihat Sekelompok Kupu-kupu Raja Saat Singgah di Meksiko)
"Dari sekitar satu miliar kupu-kupu di pertengahan 1990-an, musim lalu turun menjadi 35 juta," kata Tierra Curry, ilmuwan senior di Center for Biological Diversity, seperti dikutip dari Livescience, Senin, 5 Desember 2014.
Curry mengatakan anjloknya populasi ini sangat mengejutkan. Tempatnya bekerja dan Center for Food Safety telah meminta pemerintah federal meresmikan petisi hukum yang dirancang sejak Agustus 2014. (Baca: Kupu-kupu Sangat Peka Terhadap Perubahan Suhu)
Penurunan populasi kupu-kupu raja sebagian besar disebabkan oleh peningkatkan jumlah tanaman hasil rekayasa genetika di Midwest, Amerika Serikat. Tanaman-tanaman itu, kata Curry, diubah menjadi tahan terhadap herbisida, sehingga membunuh milkweed, satu-satunya sumber makanan ulat raja--calon kupu-kupu raja.
Herbisida memang sukses menghilangkan milkweed di ladang jagung dan kedelai di Midwest. Imbasnya, kupu-kupu raja kehilangan sebagian habitatnya.
LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB
Berita Lainnya:
Surat Cinta Menteri Jonan untuk Para Pilot
Risma Tak Percaya Peringatan Dini Amerika Serikat
Kaya Raya, Lima Pesohor Bangkrut dalam Semalam