TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya F.H. Bambang Soelistyo mengatakan tim pencari AirAsia QZ8501 masih kekurangan alat canggih untuk mengamati objek bawah laut. Apalagi dengan tragedi AirAsia QZ8591 yang menyebabkan badan pesawat jatuh hingga dasar laut. (Baca: Tragedi Air Asia, Moeldoko Tabur Bunga di Selat Karimata)
Sebelumnya, Bambang mengaku Indonesia masih menunggu bantuan dari negara tetangga yang memiliki kapal selam jenis Triton, yang dapat menyelam dengan atau tanpa awak. Kapal selam ini merupakan salah satu jenis manned submersible vehicle atau kapal selam dengan awak sebanyak dua hingga empat orang. (Baca: Ribut Slot Air Asia, Ini Rincian Tugas 4 Pemangku Otoritas Penerbangan)
Pengamat alat-alat militer, Rizal Darmasaputra, menyatakan kapal selam Triton memang mempunyai banyak keunggulan bila mengandalkan visual awak kapal. Namun dengan kondisi dasar laut yang berlumpur, Triton bisa dilengkapi dengan teknologi pemetaan dasar laut lainnya seperti Bluefin. Teknologi Bluefin pernah digunakan dalam pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370. (Baca: Detektor Gempa Bisa Deteksi Pesawat Jatuh)
Triton, kata Rizal, bisa lebih unggul karena mengandalkan insting pilot. "Jadi, ketika kondisi arus bawah laut yang kencang, pilot mungkin lebih berani mengendalikan kapal selam dengan stabil,” kata dia saat dihubungi, Selasa, 6 Januari 2015. Hal ini berbeda dengan remotely operated vehicle (ROV) yang jauh lebih kecil sehingga tidak seimbang. (Baca: Slot Air Asia, IDSC Tak Berani Bilang Siapa Salah)
Menurut laman resminya, www.tritonsubs.com, kapal selam ini terdiri dari berbagai seri yang dapat digunakan untuk riset, fotografi, atau produksi film, bahkan untuk kebutuhan rekreasi penggunanya. Kapal selam ini juga disewakan oleh Triton Submarines LLC, perusahaan asal Amerika Serikat yang berbasis di Florida. (Baca: Rute Air Asia Ilegal, AP I Klaim Dikambinghitamkan)
Panjang kapal selam (LOA/Length Overall) ini adalah 10 kaki. Ukuran ini diklaim membuat Triton dengan mudah menyelam ke laut. Triton juga dapat menyusuri dasar laut dengan kedalaman hingga 300 meter. (Baca juga: Cari Air Asia, Kualitas Personel TNI Oke, Alutsista?)
INDRI MAULIDAR
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Adian Napitupulu: Wiranto Danai 'Di Balik 98'?
Apa Kata Gerrard Setelah Jadi Pahlawan Liverpool?
Pemandu di Bus Wisata Curhat 'Kejamnya' Ahok