TEMPO.CO, Banyuwangi - Direktur Eksekutif Pusat Pertukaran Jawa Timur (East Java Exchange Center) di Tianjin, Cina, Jasper Ho, mengatakan pihaknya siap mendatangkan 5.000-8.000 wisatawan Tianjin setiap bulan ke Banyuwangi, Jawa Timur. Syaratnya, kata Jasper, pesawat yang mendarat di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, minimal berkapasitas 400 kursi.
"Sementara landasan bandara di sini masih pendek," kata Jasper Ho saat bertemu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Rabu, 7 Januari 2015. Jasper datang ke Banyuwangi bersama sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Rabu sore.
Jasper menjelaskan kerja sama pariwisata dengan Banyuwangi bisa menjadi terobosan untuk meningkatkan arus wisatawan dari Cina ke Jawa Timur. Banyuwangi dipilih karena memiliki sejumlah obyek wisata potensial, seperti Gunung Ijen, Sukamade, dan Plengkung.
Selama ini, tujuan wisatawan Cina ke Indonesia lebih banyak ke Bali. Karena itu, kata Jasper, paket wisata yang dipromosikan yakni Tianjin-Banyuwangi-Bali. "Saya yakin wisatawan Tianjin akan tertarik ke Banyuwangi, tapi kendalanya adalah infrastruktur," kata Jasper.
Kepala Biro Kerja Sama Perekonomian I Made Sukartha mengatakan Tianjin dipilih sebagai prioritas karena merupakan kota terbesar di Cina dengan pertumbuhan ekonomi paling maju. Sedangkan Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Jawa Timur, Susariningsih, mengatakan wisatawan Cina menempati urutan ketiga di Jawa Timur setelah Malaysia dan Singapura.
Pada 2013, jumlah wisatawan Cina mencapai 18 ribu orang dari total 300.900 turis yang datang ke Jawa Timur. "Pada 2014, jumlah wisatawan Cina naik 12 persen," katanya.
Jawa Timur, kata Susariningsih, menjadi salah satu dari 19 pintu masuk turis ke Indonesia. Selain Banyuwangi, pemerintah Jawa Timur juga mempromosikan Malang dan Surabaya sebagai tujuan wisata alternatif kepada wisatawan Cina.
IKA NINGTYAS
Terpopuler
Vonis Tommy Soeharto Jadi Novum Terpidana Mati
Moeldoko Ngiler Lihat USS Sampson dan Sea Hawk
Khotbah Jumat Ngawur, NU: Jemaah Boleh Interupsi
Ekor Air Asia Ditemukan, Penyelam Kehabisan Oksigen