TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan hingga hari ketiga belas, Jumat, 9 Januari 2015, tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengumpulkan 160 sampel deoxirybonucleic acid (DNA) dari keluarga korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501.
"Dari 162 penumpang, sudah terkumpul 160 DNA," kata Awi di posko crisis center Polda Jawa Timur, Jumat, 9 Januari 2015. (Baca berita terkait: Dua Lagi Korban Air Asia Dikenali Berkat Data DNA)
Adapun data antemortem yang dikumpulkan oleh tim DVI, ujar Awi, sudah lengkap sejak Ahad malam, 4 Januari 2015. Menurut dia, sampai hari ketiga belas, total ada 41 jenazah yang sudah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara. Sebanyak 27 di antaranya sudah diketahui identitasnya dan langsung diserahkan kepada keluarganya masing-masing.
Sedangkan 14 jenazah sisanya masih dalam proses pendalaman rekonsiliasi. Sementara itu, dua jenazah yang tiba pada Kamis, 8 Januari 2015, hingga Jumat siang baru selesai pemeriksaan postmortem. (Baca: Dua Korban Air Asia QZ8501 Masih Terikat di Kursi)
Ketua Tim DVI Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Budiyono mengatakan, dalam proses identifikasi, timnya terkendala kondisi fisik jenazah yang sudah rusak. Itu sebabnya, "Satu-satunya andalan adalah DNA sampel," kata Budiyono.
Namun, apabila DNA vertikal dari keluarga tidak ada karena sama-sama menjadi korban Air Asia, maka tim DVI akan memakai cara lain, yakni mengumpulkan baju yang dipakai korban sebelum berangkat naik pesawat. "Kami mohon kepada pihak keluarga bersabar menunggu proses identifikasi ini," katanya. (Lihat pula: 13 Hari Cari Air Asia, 48 Korban Ditemukan)
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita Terpopuler:
Heboh, Dosen IAIN Ajak Mahasiswa Belajar di Gereja
'PNS Seksi' di Kota Bekasi Ditegur
Penyelam Belut Air Asia Jumpa Hiu: Assalamualaikum
Beresi Kisruh Penerbangan, Jonan Ikuti Cara Susi
Perjanjian Pranikah Korban Air Asia Susahkan Risma