TEMPO.CO, Jakarta - San Fransisco – Facebook baru saja mengakuisisi perusahaan yang memiliki layanan konversi video bernama QuickFire Networks. Teknologi konversi betujuan untuk memberikan kenyamanan pengguna saat menikmati video lewat Facebook. Dengan ukuran file yang pas, pengguna juga bisa menghemat pemakaian data Internet.
Selama ini pengguna kerap terganggu dengan kehadiran video karena khawatir memakan kuota data Internet. Sayangnya, Facebook merahasiakan nilai akuisisi atas QuickFire Networks.
Media sosial buatan Mark Zuckerberg ini memang tengah memacu layanan video-nya. Video yang ditampilkan Facebook, khususnya iklan, diyakini mampu meningkatkan pundi-pundi pemasukan. Bagi pengiklan, ini sangat penting untuk menarik perhatian pengguna Internet.
“Kami bersemangat menghadirkan QuckFire Networks untuk memberikan video dengan kulitas tinggi bagi 1,3 miliar pengguna Facebook,” ujar juru bicara Facebook, Liz Allbright, sebagaimana dikutip situs USA Today, Jumat, 9 Januari 2015.
Data Facebook menyebutkan, jumlah pengakses video lewat Internet di Amerika Serikat melonjak dua kali lipat pada 2014. Facebook mengklaim, sebanyak satu miliar video ditonton dari Facebook setiap harinya di Negeri Paman Sam.
Chief Executive Officer QuickFire Networks, Craig Y. Lee, mengatakan perusahaannya ingin mengelola tingginya tingkat konsumsi video di dunia maya. “Teknologi kami mereduksi bandwidth tanpa mengurangi kualitas,” ujar Lee.
Dia melanjutkan, selama beberapa tahun timnya bekerja keras menciptakan teknologi untuk kenyamanan pengguna Internet. Lee menyatakan siap menghadirkan video dengan kualitas yang setara dengan file berukuran besar.
Menurut Lee, Facebook dengan jumlah pengguna yang mencapai miliaran, sangat membutuhkan teknologi konversi. “Video sudah menjadi konsumsi harian bagi banyak orang di seluruh dunia,” katanya.
USA TODAY | SATWIKA MOVEMENTI
Facebook Akuisisi Perusahaan Konversi Video
Editor
Jumat, 9 Januari 2015 20:01 WIB