TEMPO.CO, Makassar - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Inspektur Jenderal Anton Setiadji mengatakan terduga teroris Ilham Syafii (IS) merupakan anggota jaringan teroris Poso yang dipimpin Santoso. "Iya, masih berkaitan dengan Santoso. IS ini masih jaringannya," kata Anton, Sabtu, 10 Januari 2015. (Baca: Jenazah Pria Diduga Teroris Dibawa ke Makassar )
Konfirmasi ihwal identitas Ilham Syafii yang terlibat jaringan terorisme diperoleh pihaknya langsung dari pimpinan Detasemen Khusus 88 Anti-Teror Kepolisian RI. Kabar itu diterimanya beberapa saat setelah Ilham Syafii ditembak mati di Kabupaten Luwu Utara, Sabtu, 10 Januari, pukul 10.05 Wita. (Baca: Terduga Teroris Tewas Diklaim Jaringan Poso)
"Sekitar pukul dua belas, saya ditelepon langsung oleh Kepala Densus yang membenarkan dia (terduga teroris yang ditembak) bernama IS," ucap Anton. Guna mendapat kepastian, pihaknya melakukan identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. "Kami cek dulu," tuturnya.
Jenazah Ilham Syafii yang diberangkatkan dari Palopo tiba di rumah sakit sekitar pukul 20.00 Wita. Kurang-lebih dua jam kemudian, tim dokter forensik melaporkan hasil rontgen dan sidik jari terduga teroris itu ke pimpinan kepolisian setempat. Hasilnya, pria yang ditembak mati itu benar Ilham Syafii. (Baca: Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris)
Ilham Syafii tewas ditembak saat berusaha melarikan diri. Peristiwa itu berawal saat ia melintas di wilayah Tanalili sekitar pukul 09.45 Wita. Melihat ada polisi yang mengintainya, Ilham Syafii kabur ke arah perkebunan Dusun Beringin. Tim Densus melakukan pengejaran sampai akhirnya pelaku terdesak dan melakukan perlawanan.
"Target melawan, sehingga dilakukan tembakan melumpuhkan yang mengakibatkan korban tewas," kata juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Endi Sutendi. Terdapat tiga luka tembak di tubuh Ilham Syafii, yakni pada lengan kanan, betis kanan, dan dada bagian samping kanan, tepatnya di bawah ketiak yang tembus ke bagian samping kiri.
Dalam peristiwa ini, tim Densus menyita sejumlah barang bukti, yakni senjata api jenis Browning Hi-Power Automatic dengan kaliber 9 milimeter, peluru 5 butir kaliber 9 milimeter, satu telepon seluler merek Samsung, dan sebilah pisau lipat merek Eiger.
TRI YARI KURNIAWAN
Baca berita lainnya:
Jokowi Tunjuk Budi Gunawan, Kapolri Cacat Bawaan
Jokowi Tunjuk Budi Gunawan Cepat, Mengapa?
Calon Kapolri Budi Gunawan, Ruhut: Ujungnya Selfie
Gaya Hidup Budi Gunawan Jadi Perhatian