TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, Martin Hutabarat, memprediksi langkah calon tunggal Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Budi Gunawan akan mulus. Ia memperkirakan hanya akan ada tiga-empat fraksi yang menolak mantan ajudan Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri tersebut. "Kemungkinan yang menolak itu Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional," kata Martin di Kompleks Parlemen, Senin, 11 Januari 2015. (Baca: Jokowi Tunjuk Budi Gunawan Sebagai Calon Kapolri)
Martin menuturkan Fraksi Gerindra belum menentukan sikap terkait dengan hal itu. Gerindra masih harus melihat profil serta hasil uji kelayakan dan kepatutan Budi Gunawan. "Hari ini baru akan kami rapatkan di fraksi, seperti apa sikapnya," ujarnya.
Meski demikian, Budi dinilai sudah cukup mengantongi sebagian besar dukungan parlemen yang diberikan Koalisi Indonesia Hebat. Suara tersebut akan semakin besar dengan terpecahnya suara Golkar. Satu-satunya partai yang belum bisa diprediksi adalah Partai Demokrat.
Martin mengatakan keinginan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan tak akan memiliki dampak besar. "Kalaupun kami dapat informasi merah (dari KPK dan PPATK) tapi mereka (Koalisi Indonesia Hebat) sudah satu suara, ya, selesai sudah," ujar Martin.
Pada Jumat, 9 Januari 2015, Presiden Joko Widodo mengajukan calon tunggal pengganti Kapolri Jenderal Sutarman, yang baru akan pensiun Oktober mendatang. Selain tanpa melibatkan KPK dan PPATK, proses pemilihan dan pengajuan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri ditengarai berlangsung cepat. Dugaan kepemilikan rekening gendut Budi juga seolah-olah diabaikan.
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler:
Ternyata, Budi Gunawan Dapat Rapor Merah KPK
3 Blunder Jokowi Pilih Komjen Budi Gunawan
Jonan Anulir Sanksi Maskapai, 'Siapa Yang Bodoh'
Black Box Air Asia Ternyata Kejepit Bodi Pesawat
Ahok Robohkan Ruko, Veronica: Kamu Tega !