TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Ekor pesawat Air Asia QZ8501 dipotong-potong menjadi sejumlah bagian kecil untuk memudahkan proses evakuasi. Bagian pertama yang dipisahkan adalah kontainer yang terdiri atas laci-laci kecil atau biasa disebut galley. "'Galley ini biasanya dipakai untuk menyimpan kopi dan peralatan dapur," kata investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Ony Soerjo Wibowo, yang menjadi koordinator pemotongan, Senin, 12 Januari 2015. (Baca juga : Kapal Crest Onyx Bawa Ekor Air Asia di Kumai)
Ony mengatakan tim berhasil mengangkat dan memasukkan galley ke gudang PT Pelindo III di Pelabuhan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pada pukul 12.45. Berdasarkan pantauan Tempo, tepat 40 menit kemudian, tim membawa bagian badan pesawat yang dipotong menjadi selebar bak mobil Suzuki Carry ke dalam gudang itu. Pada bagian itu terdapat tulisan kode "PK-AXC".
Potongan badan pesawat itu digotong sembilan orang yang terdiri atas anggota TNI, kepolisian, dan organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila. Hingga pukul 13.30, upaya pemotongan masih berlanjut.(Berita terkait : Pasutri Korea Korban Air Asia Punya Ciri Khusus)
Pemotongan ekor ini adalah bagian dari upaya mengevakuasi kotak hitam pesawat. Ahad lalu, tim penyelam TNI Angkatan Laut menemukan black box pesawat Air Asia QZ8501 di posisi 03.37.21 S dan 109.42.42 E pada kedalaman 20-32 meter. Namun evakuasi urung dilakukan karena posisi kotak hitam terjepit puing pesawat.
Kotak hitam yang berisi semua kejadian sejak pesawat lepas landas hingga kandas di perairan Pangkalan Bun ini nantinya akan dianalisis agar diketahui penyebab pasti kecelakaan Air Asia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura itu. ( Baca : Black Box Air Asia Diduga Ada di 2 Titik Ini )
MUHAMAD RIZKI
Ratusan Warga Afghanistan Puji Penyerang Charlie
Ini Daftar Pemenang Golden Globe 2015
Manajer Tewas di Parkiran Hotel di Pasar Baru
ICW Minta Transaksi Keuangan Budi Gunawan Dibeberkan
Kitarovic, Presiden Perempuan Pertama Kroasia