TEMPO.CO, Bogor - Kenyamanan dan keamanan saat berwisata di Kebun Raya Bogor menjadi sorotan ketika lima orang tewas tertimpa dahan pohon Damar di sana. Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Didik Widyamoko mengatakan dari kalkulasi pendapatan dan biaya operasional, besaran dana pemeliharaan di Kebun Raya Bogor memang tak sebanding.
Didik menjelaskan, jumlah pengunjung Kebun Raya Bogor setiap tahunnya rata-rata pencapai 1 juta orang. Pendapatan dan pemasukan dari retribusi tiket pengunjung sebesar Rp 15 miliar. "Tapi dana tersebut belum cukup untuk biaya pemeliharaan tanaman di Kebun Raya Bogor," kata Didik, Senin 12 Januari 2015. (Baca: Korban Tewas Tragedi Kebun Raya Jadi 5 Orang)
Dia mengatakan dalam satu tahun, total kebutuhan untuk operasional pegawai, pemeliharaan, penelitian di Kebun Raya Bogor, sebesar Rp 45 miliar. "Sisanya masih tetap disubsidi dari APBN," ujar Didik. (Baca: Ada 212 Pohon di Bogor yang Rawan Tumbang)
Didik menjelaskan, besarnya biaya perawatan dan pemeliharaan karena jumlah pohon di dalam Kebun Raya Bogor mencapai 40 ribu pohon. Dari jumlah itu, 14 ribu di antaranya adalah jenis pohon besar. (Baca juga: Bima Arya Beri Santunan Korban Pohon Tumbang)
Di Kebun Raya Bogor, pohon terbagi dalam 219 famili, 1.250 genes, dan 5000 sepesies. Perawatan dan pengawasannya dilakukan setiap hari oleh 413 orang pegawai. "Pemeriksaan dilakukan secara berkala oleh 45 peneliti dan 213 orang pekerja yang berada di lapangan," kata dia.
M SIDIK PERMANA
Topik terhangat:
AirAsia | Calon Kapolri | Charlie Hebdo | Menteri Jonan | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Ternyata, Budi Gunawan Dapat Rapor Merah KPK
Jonan Anulir Sanksi Maskapai, 'Siapa Yang Bodoh'
Black Box Air Asia Ternyata Kejepit Bodi Pesawat
Ahok Robohkan Ruko, Veronica: Kamu Tega!