TEMPO.CO, London – Benarkah bulan memiliki kandungan isotop langka? Jika ada, berapa besar biaya yang harus dihabiskan untuk “mengeruk” mineral tersebut untuk dibawa ke Bumi?
Ian Crawford, pakar astronomi dan astrobiologi di Birkbeck College London, mencoba menjawab pertanyaan tersebut dalam jurnal Progress in Physical Geography. Dalam laporannya dia menulis, lapisan permukaan bulan berpotensi dimanfaatkan secara ekonomi.
“Khususnya pembangunan infrastruktur dan sumber daya alam,” kata Crawford, seperti dikutip dari Space, Selasa, 13 Januari 2015. Tapi dia menyarankan sumber daya tersebut lebih baik tak dibawa ke Bumi.
Salah satu yang diteliti Crawford ialah sumber daya helium-3. Di bulan, kandungan ini tertanam di lapisan regolith—lapisan tanah bagian atas yang berbatu. Kandungan ini terbentuk dari embusan angin matahari selama miliaran tahun.
Di bumi, helium-3 tergolong langka. Biasanya isotop ini digunakan sebagai energi radioaktif. Amerika salah satu negara yang paling banyak menggunakan isotop ini.
Meski kandungan helium-3 di bulan mencapai ratusan kilometer persegi, Crawford sangsi kandungan tersebut bisa dibawa ke Bumi. Sebab, menurut dia, jarak dari Bumi ke bulan cukup jauh. “Belum lagi kandungannya yang tak dapat diperbaharui.”
Helium-3 di bulan, kata dia, persis seperti bahan bakar fosil. “Jika digunakan secara terus-menerus, akan habis,” ujarnya. Rencana investasi untuk mengambil kandungan helium-3 ke bulan, menurut Crawford, lebih baik dialihkan ke pengembangan sumber energi baru terbarukan di Bumi.
Crawford mendapatkan data jumlah kandungan helium-3 tersebut dari sampel yang dibawa dari ekspedisi Apollo. Dari sampel tersebut, dia juga memperkirakan terdapat kandungan isotop lainnya yang berasal dari angin matahari, seperti hidrogen.
Tentunya informasi ini berguna bagi penelitian selanjutnya. “Mungkin saja di bulan juga ada helium-4 dan sumber daya lainnya,” kata Crowford. (Baca: Robot Pemburu Pluto Bangkit Lagi)
Eksplorasi untuk mengetahui kandungan sumber daya di bulan ternyata sedang digalakkan oleh beberapa lembaga antariksa. Salah satunya NASA. Lembaga antariksa asal Amerika Serika ini sedang mengerjakan proyek untuk misi eksplorasi sumber daya di bulan.
Angel Abbud-Madrid, Direktur Space Resources di Colorado School of Mines, mengatakan eksplorasi sumber daya bulan tentunya sangat berguna untuk masa depan manusia. “Memang perlu banyak kerja sama dengan beberapa pihak,” katanya seperti dikutip dari Foxnews. (Baca: Teleskop Radio Cile Tangkap Pembentukan Planet)
Berdasarkan temuan Crawford, Abbud-Madrid mengatakan perlu teknologi lebih lanjut untuk mengumpulkan data yang komprehensif tentang mineral bulan.
SPACE | FOXNEWS | AMRI MAHBUB
Berita lainnya:
Peneliti: Wilayah Australia Terus Mengering
Ponsel Fleksibel Bakal Jadi Tren di 2018
Syarat 4G Bisa Berkembang di Indonesia
Suku-suku Asli Amazon Diteliti Lewat Satelit