Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bulan Kandung Helium-3, Dapatkah Dimanfaatkan?  

image-gnews
Seorang fotografer dari Prancis mengambil gambar pesawat yang seolah-olah terbang menuju bulan.  Sebastien Lebrigand mengabadikan beberapa pesawat yang terbang saat bulan purnama untuk mendapatkan efek seolah-olah akan terbang ke bulan. Dailymail.co.uk
Seorang fotografer dari Prancis mengambil gambar pesawat yang seolah-olah terbang menuju bulan. Sebastien Lebrigand mengabadikan beberapa pesawat yang terbang saat bulan purnama untuk mendapatkan efek seolah-olah akan terbang ke bulan. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, London – Benarkah bulan memiliki kandungan isotop langka? Jika ada, berapa besar biaya yang harus dihabiskan untuk “mengeruk” mineral tersebut untuk dibawa ke Bumi?

Ian Crawford, pakar astronomi dan astrobiologi di Birkbeck College London, mencoba menjawab pertanyaan tersebut dalam jurnal Progress in Physical Geography. Dalam laporannya dia menulis, lapisan permukaan bulan berpotensi dimanfaatkan secara ekonomi.

“Khususnya pembangunan infrastruktur dan sumber daya alam,” kata Crawford, seperti dikutip dari Space, Selasa, 13 Januari 2015. Tapi dia menyarankan sumber daya tersebut lebih baik tak dibawa ke Bumi.

Salah satu yang diteliti Crawford ialah sumber daya helium-3. Di bulan, kandungan ini tertanam di lapisan regolith—lapisan tanah bagian atas yang berbatu. Kandungan ini terbentuk dari embusan angin matahari selama miliaran tahun.

Di bumi, helium-3 tergolong langka. Biasanya isotop ini digunakan sebagai energi radioaktif. Amerika salah satu negara yang paling banyak menggunakan isotop ini.

Meski kandungan helium-3 di bulan mencapai ratusan kilometer persegi, Crawford sangsi kandungan tersebut bisa dibawa ke Bumi. Sebab, menurut dia, jarak dari Bumi ke bulan cukup jauh. “Belum lagi kandungannya yang tak dapat diperbaharui.”

Helium-3 di bulan, kata dia, persis seperti bahan bakar fosil. “Jika digunakan secara terus-menerus, akan habis,” ujarnya. Rencana investasi untuk mengambil kandungan helium-3 ke bulan, menurut Crawford, lebih baik dialihkan ke pengembangan sumber energi baru terbarukan di Bumi.

Crawford mendapatkan data jumlah kandungan helium-3 tersebut dari sampel yang dibawa dari ekspedisi Apollo. Dari sampel tersebut, dia juga memperkirakan terdapat kandungan isotop lainnya yang berasal dari angin matahari, seperti hidrogen.

Tentunya informasi ini berguna bagi penelitian selanjutnya. “Mungkin saja di bulan juga ada helium-4 dan sumber daya lainnya,” kata Crowford. (Baca: Robot Pemburu Pluto Bangkit Lagi)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Eksplorasi untuk mengetahui kandungan sumber daya di bulan ternyata sedang digalakkan oleh beberapa lembaga antariksa. Salah satunya NASA. Lembaga antariksa asal Amerika Serika ini sedang mengerjakan proyek untuk misi eksplorasi sumber daya di bulan.

Angel Abbud-Madrid, Direktur Space Resources di Colorado School of Mines, mengatakan eksplorasi sumber daya bulan tentunya sangat berguna untuk masa depan manusia. “Memang perlu banyak kerja sama dengan beberapa pihak,” katanya seperti dikutip dari Foxnews. (Baca: Teleskop Radio Cile Tangkap Pembentukan Planet)

Berdasarkan temuan Crawford, Abbud-Madrid mengatakan perlu teknologi lebih lanjut untuk mengumpulkan data yang komprehensif tentang mineral bulan.

SPACE | FOXNEWS | AMRI MAHBUB

Berita lainnya:
Peneliti: Wilayah Australia Terus Mengering 
Ponsel Fleksibel Bakal Jadi Tren di 2018
Syarat 4G Bisa Berkembang di Indonesia
Suku-suku Asli Amazon Diteliti Lewat Satelit


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Kosmonot Roscosmos, Sergey Prokopyev dan Dmitry Petelin melakukan perjalanan luar angkasa di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), 17 November 2022. Roscosmos/Handout via REUTERS
Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.


Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu

5 hari lalu

Pesawat kargo Progress 82 Rusia, dengan 3 ton makanan, bahan bakar, dan perbekalan, difoto tak lama setelah merapat ke modul Poisk Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS )pada 28 Oktober 2022. (Kredit gambar: NASA)
Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu

Ia terbang dengan pesawat Soyuz TM-32 bersama kosmonot Rusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ahli fisika rekayasa antariksa ini membayar US$ 20 juta.


BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

44 hari lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

ISRO dan BRIN sepakat untuk berkolaborasi dalam sejumlah sektor, di antaranya Pemeliharaan dan Pemanfaatan Telemetri.


Dituduh AS, Rusia Bantah Kembangkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

16 Februari 2024

Pesawat luar angkasa Soyuz MS-24 yang membawa awak yang terdiri dari astronot NASA Loral O'Hara, kosmonaut Roscosmos Oleg Kononenko, dan Nikolai Chub meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dari landasan peluncuran di Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan 15 September 2023. REUTERS /Maxim Shemetov
Dituduh AS, Rusia Bantah Kembangkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Kremlin menolak tudingan Amerika Serikat (AS) bahwa Rusia sedang mengembangkan kemampuan senjata nuklir di luar angkasa.


Oxfam: Israel Bunuh 250 Warga Palestina di Gaza Setiap Hari Sejak 7 Oktober

12 Januari 2024

Anak laki-laki Palestina mengikat tabung gas di kursi roda ketika orang-orang mengantre untuk isi ulang tabung gas mereka untuk memasak di tengah kekurangan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 11 Januari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Oxfam: Israel Bunuh 250 Warga Palestina di Gaza Setiap Hari Sejak 7 Oktober

Pembunuhan warga sipil Palestina oleh Israel di Gaza berada pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, kata Oxfam


Setelah Roket Vulcan Berhasil Debut, Bagaimana Masalah Pendarat di Bulan?

9 Januari 2024

Roket Vulcan Roket Murah Meriah
Setelah Roket Vulcan Berhasil Debut, Bagaimana Masalah Pendarat di Bulan?

Masalah pendarat di bulan mengancam misi setelah roket Vulcan berhasil melakukan debut.


Apa Itu Badai Matahari yang Dikabarkan Bakal Hantam Bumi di akhir 2023

22 Desember 2023

Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini. Foto: Canva
Apa Itu Badai Matahari yang Dikabarkan Bakal Hantam Bumi di akhir 2023

Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini.


Pesawat Luar Angkasa Militer AS X-37B Meluncur, Perkiraan Kembali Juni 2026

12 Desember 2023

Pesawat Luar Angkasa Angkatan Udara Amerika Serikat [www.rferl.org]
Pesawat Luar Angkasa Militer AS X-37B Meluncur, Perkiraan Kembali Juni 2026

Pesawat luar angkasa militer Amerika Serikat (AS) X-37B lepas landas dari Florida untuk misi rahasia mereka pada Senin 11 Desember 2023 waktu setempat.


5 Negara Kirim Serangga dan Mamalia ke Luar Angkasa, ini Ragam Penelitiannya

12 November 2023

Gambar konsep pesawat luar angkasa robot Cina yang dapat digunakan kembali di orbit. (Kredit: Shenlong Space Technologies)
5 Negara Kirim Serangga dan Mamalia ke Luar Angkasa, ini Ragam Penelitiannya

Sejumlah negara mengirim serangga dan mamalia ke luar angkasa untuk diteliti demi ilmu pengetahuan


5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

12 November 2023

Ilustrasi klub Playboy di luar angkasa. msn.com
5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

Dari anjing, monyet hingga lalat buah, sejumlah hewan ini dikirim ke luar angkasa untuk percobaan