TEMPO.CO, Lumajang - Hujan deras menjelang Sabtu dinihari, 17 Januari 2015, menerjang sebuah bangunan di kawasan Sekolah Dasar Sememu 1 di Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Satu lokal bangunan itu ambruk dan rata dengan tanah.
Terjangan hujan ini terjadi di Desa Sememu, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Ambruknya satu lokal bangunan itu terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Kepala Sekolah Dasar Sememu 1 Bambang mengatakan bangunan yang roboh itu sebenarnya bekas ditempati taman kanak-kanak yang dikelola desa setempat. Karena TK milik desa sudah memiliki bangunan lagi, bangunan tersebut tidak lagi dipakai. (Baca: Puting Beliung Landa Bandung, Seorang Tewas.)
"Kayu-kayunya lagian juga sudah keropos," ujar Bambang. Praktis, sejak beberapa tahun lalu, bangunan tersebut tidak dipakai. Bangunan tersebut terkadang dijadikan tempat bermain siswa SD Sememu. "Untung, ambruknya malam dan tidak ketika jam sekolah," tuturnya. Pantauan Tempo di tempat kejadian, Sabtu pagi, 17 Januari 2015, belasan personel dari Koramil Pasirian tengah membersihkan bangunan yang ambruk itu.
Hujan disertai angin juga menerjang Desa Tamanayu, Kecamatan Pronojiwo, sejak sepekan terakhir ini. "Ratusan pohon sengon dan pisang ambruk diterjang angin dan hujan," kata Pitoyo, Kepala Dusun Jonggrang, Desa Tamanayu, Sabtu pagi, 17 Januari 2015. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menyebutkan sejumlah kecamatan merupakan daerah rawan angin puyuh dan putting-beliung. (Lihat foto: Bandung Diterjang Angin Puting Beliung.)
Ada sembilan kecamatan di Kabupaten Lumajang merupakan daerah rawan puting beliung. Sembilan kecamatan itu adalah Sukodono, Lumajang, Tekung, Sumbersuko, Tempursari, Candipuro, Pronojiwo, Senduro, dan Padang.
DAVID PRIYASIDHARTA
Baca berita lainnya:
Tunda Budi, Jokowi Hindari 3 Masalah Besar
Jokowi Pilih Budi Gunawan, Ahok: Orang Salah Paham
Abdee Slank Bicara Soal Artis dan Keputusan Jokowi
Jokowi Tunda Budi Gunawan, Ini Drama di Istana