TEMPO.CO, Bagdad - Pasukan Komando Khusus Kanada adu tembak dengan kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Irak dalam beberapa hari terakhir ini. Menurut pejabat senior Kanada, Brigadir Jenderal Michael Rouleau, bentrok senjata itu pertama kali terjadi di darat antara pemberontak ISIS dan pasukan Barat.
Dalam aksi tersebut, Brigjen Rouleau menjelaskan, pasukan Kanada ditembaki dengan mortir dan senapan mesin, semetara pasukan Irak yang sedang berlatih di dekat tempat kejadian melakukan tembakan balasan. "Kami membela diri dan melakukan tembakan balasan yang menyebabkan sejumlah milisi ISIS tewas," kata Brigjen Rouleau.
Rouleau mengatakan sepekan sebelumnya juga terjadi pertempuran sengit, dan untuk pertama kalinya pasukan Kanada melakukan tembakan terhadap kelompok bersenjata tersebut. "Saat itu, pasukan kami sedang mempersiapkan pertemuan dengan para pemimpin senior Irak di lokasi yang berjarak beberapa kilometer dari garis depan," ujarnya di depan wartawan.
Pada pertempuran tersebut, ucap Brigjen Rouleau, pasukan Kanada mengerahkan pasukan penembak jitu guna membuyarkan ancaman para penyerbu. "Tak ada satu pun personel pasukan Kanada yang cedera."
Kanada mengirimkan 600 personel pasukan udara dan personel militer lainnya yang dilengkapi dengan enam jet tempur serta pesawat militer lain. Mereka dikerahkan ke Irak untuk bergabung dengan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat guna menghadapi perlawanan ISIS. Pengerahan pasukan Kanada akan berakhir pada Mei 2015, kecuali mendapat persetujuan parlemen untuk diperpanjang.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Baca juga:
Jadi Kabareskrim, Budi Waseso Belum Lapor Harta
Ganggu Warga, PKL di Ragunan Ditertibkan
Menteri Susi Minta Anak Buahnya Bikin Twitter
BBM Turun, Tarif Mikrolet di Malang Tak Seragam