TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan laboratorium forensik Polri di Surabaya telah berhasil melakukan uji balistik terhadap peluru yang menembus perut aktivis antikorupsi di Bangkalan, Mathur Husairi, Selasa dinihari lalu.
"Hasilnya, peluru itu kaliber 9 milimeter berlapis tembaga," kata Awi, Rabu, 21 Januari 2015. (Baca berita terkait sebelumnya: Seusai Rapat, Aktivis Antikorupsi Bangkalan Ditembak.)
Menurut Awi, pada peluru itu tidak ditemukan galangan ataupun dataran, sehingga tim laboratorium forensik tidak berhasil mengidentifikasi jenis senjatanya. "Yang jelas, senjatanya tanpa alur. Bisa senjata rakitan atau senjata pabrikan yang telah dihapus alurnya untuk menghilangkan jejak," kata Awi.
Proyektil seperti itu, kata dia, umumnya berasal dari senjata rakitan. Tapi akhir-akhir ini senjata rakitan dan pabrikan sulit dibedakan karena banyak senjata pabrikan yang dihapus alurnya. Berdasarkan pengalamannya selama ini, kata Awi, peluru kaliber 9 milimeter biasa digunakan untuk senjata genggam atau laras pendek. (Baca: Melawan, Aktivis Antikorupsi Ditembak Tembus Perut.)
Awi enggan menduga-duga apakah senjata semacam itu biasa digunakan oleh anggota TNI ataupun Polri. Alasannya, jenis senjata belum bisa diidentifikasi oleh tim laboratorium. "Saya tidak bisa memastikan kelompok mana yang biasa memakai peluru ini," katanya.
Awi mengatakan penyidik telah memeriksa rekaman kamera closed-circuit television (CCTV) untuk melengkapi berkas penyelidikan. Namun Awi tidak mau menjelaskan CCTV di mana yang dia maksud. Sebab, di rumah korban tidak terdapat kamera pengintai itu. "Yang jelas, kami juga periksa CCTV-nya," katanya. (Baca: Anggota Watimpres Jenguk Aktivis Korban Penembakan.)
Awi menambahkan, Kepala Polda Jawa Timur Inspektur Jenderal Anas Yusuf mengawasi serius proses pengungkapan kasus tersebut. Kapolda Anas bahkan secara khusus meminta Direktur Polisi Perairan Polda Jawa Timur Komisaris Besar Agus Duta mengawasi kerja penyidik. "Sejak tadi pagi beliau sudah di lokasi," katanya.
Sebelumnya, Mathur ditembak orang tak dikenal pada Selasa dinihari, 20 Januari 2015. Mathur ditembak di depan rumahnya setelah bertemu dengan sesama aktivis di Mal City of Tomorrow Surabaya. Penembakan ini diduga dilatarbelakangi status Mathur sebagai saksi kunci Komisi Pemberantasan Korupsi untuk persidangan kasus Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron. (Baca: Aktivis Bangkalan yang Ditembak Adalah Saksi Kunci KPK.)
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita Terpopuler Lainnya:
Saksi Budi Gunawan Mangkir, KPK Surati Presiden
Ada Pengkhianat di Kepolisian, Ini Kata Wakapolri
Polisi Serang Balik KPK Picu Cicak Vs Buaya Bab 2
Sutarman: Banyak Pelanggaran di Internal Polri
Saksi Budi Gunawan Dipanggil, KPK Gali Percaloan?
KPK Blokir Rekening Bank Budi Gunawan