TEMPO.CO , Jakarta:Persela Lamongan dan Mitra Kukar sama-sama masih berburu pemain untuk posisi penyerang. Kedua tim peserta Liga Super Indonesia itu menilai daya dobrak timnya sama-sama masih lemah.
Pelatih Persela Didik Ludianto mengatakan, keinginan tambah penyerang makin mantap setelah melihat kinerja Laskar Joko Tingkir selama di babak penyisihan Grup B turnamen pramusim Piala Surya Citra Media (SCM) yang berakhir kemarin malam di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Didik bersyukur sekali tim asuhannya lolos ke babak semifinal sebagai runner-up di bawah tuan rumah Arema Cronus. Walau hanya turnamen, bagi Didik, Piala SCM membantu dirinya dan ofisial tim untuk mengevaluasi segala kekurangan sebelum bergulirnya kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air, Liga Super Indonesia, pada 22 Februari mendatang.
"Salah satu kekurangan kami adalah lemahnya penyelesaian akhir. Kami perlu menambah satu penyerang lagi, terutama pemain lokal," kata Didik kepada wartawan di Malang, Jumat, 23 Januari 2015.
Persela saat ini mempunyai tiga penyerang, yakni Pedro Javier, Bijahil Chalwa, dan Agus Salim. Ia mengaku, Persela terlalu bergantung Pedro Javier selama di babak penyisihan Piala SCM. Begitu penyerang berkebangsaan Paraguay ini absen, Persela kelimpungan karena tak ada ujung tombak yang dapat diandalkan untuk mengubah peluang menjadi gol.
Didik mencontohkan saat Persela menghadapi tuan rumah Singo Edan pada Selasa, 20 Januari. Persela mempunyai sejumlah peluang gol. Namun, lantaran ketiadaan tukang gedor yang berteknik dan berdaya juang tinggi, Persela hanya mampu mencetak gol tunggal dan Persela keok 1-2.
Penambahan penyerang harus tetap dilakukan karena barisan lini depan selalu rawan cedera sehingga harus ada pengganti yang selalu siap bermain. Rotasi penyerang juga harus dilakukan sebagai bagian dari strategi bertanding.
Kendati begitu, Didik tetap memuji penampilan seluruh pemain. Persela kini diperkuat mayoritas pemain baru. Mereka dinilai sudah mampu memahami dan menjalankan instruksi pelatih dengan menerapkan taktik bermain dengan disiplin. Kedisiplinan ini membuahkan kemenangan 1-0 atas Persipura Jayapura di laga perdana Piala SCM di Lamongan, Minggu, 18 Januari, dan saat dikalahkan Arema. Kedisiplinan pula yang meloloskan kami ke babak semifinal, ujar Didik.
Selanjutnya: Mitra Kukar juga butuh tambahan amunisi