TEMPO.CO, Denpasar - Terbakarnya satu keluarga--terdiri dari ayah, ibu, dan tiga anak--hingga tewas di Klungkung pada Jumat lalu masih diselidiki jajaran Polres Klungkung. Namun hingga kini belum ditemukan adanya indikasi keterlibatan pihak lain yang membuat kejadian itu jadi adalah kasus pembunuhan.
Bahkan menurut Kapolres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri Yudatni Wirawati, pada saat kejadian memang hanya keluarga itu yang menginap di Hotel Tower. "Dari CCTV juga tidak terlihat adanya orang yang naik ke lantai kedua, di mana kamar mereka berada pada malam itu," ujarnya, Senin, 26 Januari 2015.
Pihak terakhir yang berinteraksi dengan korban adalah pelayan hotel bernama Hery yang menyerahkan lilin kepada keluarga korban di kamar, karena listrik mati pada sore harinya. Tapi saat diserahkan lilin hanya diterima dengan tangan tanpa menunjukkan mukanya. (Baca: Ayah Bakar Anak Kandung di Bandung)
Sementara itu, Kapolres menyebut, hasil otopsi dari Laboratorium Kedokteran Forensik RSUP Sanglah menyatakan kematian karena keracunan gas karbon monoksida (CO) yang bersumber dari api atau pembakaran.
Namun pada lambung bapak, ibu, dan anak pertama ditemukan cairan yang tercium berbau minyak tanah yang biasanya digunakan sebagai bahan pelarut racun pembunuh serangga. Cairan itu diduga diminum sebelum terjadi pembakaran.
Kini pihaknya membawa bagian dari lambung korban untuk mengidentifikasi jenis racun apa yang ada dalam lambung tersebut. Juga agar bisa dipastikan bahwa jenis cairan itu memang identik dengan cairan yang ditemukan di lokasi kejadian.
Mengenai motif atau latar belakang kejadian, Polres telah menerjunkan tim ke lapangan untuk melakukan pendekatan ke pihak keluarga.
Mengenai adanya SMS penagihan utang yang bertubi-tubi yang ditemukan di telepon genggam korban, Kapolres enggan mengomentari hal itu. "Kami belum bisa mengkonfirmasi ke pihak keluarga, karena masih dalam suasana duka cita dan kami menghormati hal itu," tegasnya.
Menurut Kapolres, saat ini olah TKP di Hotel Tower, telah dinyatakan selesai dan kamar yang dililit garis police line telah dibuka kembali. Pihak hotel juga telah melakukan pembersihan secara fisik maupun spiritual sesuai adat Bali. "Kami serahkan kembali ke mereka untuk direnovasi atau digunakan untuk kegiatan yang lain," katanya.
ROFIQI HASAN
Berita Terpopuler
KPK-Polri, Samad: Apa yang Jamin Saya Selamat...?
Ini Alasan Moeldoko Mengirim TNI Menjaga KPK
Jagoan Hukum ke Istana, Jokowi Bikin Tim Khusus
Jokowi Bikin Tim, Ada 7 Keanehan Kasus Bambang KPK