TEMPO.CO, Jakarta - Pemberian stimulus oleh Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ ECB) menjadi sentimen yang membantu penguatan rupiah selama sepekan terakhir. Ekonom dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, mengatakan ekspektasi melimpahnya likuiditas Eropa membangun harapan akan peningkatan imbal hasil pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia.
Secara spontan, hal itu akhirnya mengurangi minat terhadap dolar sebagai aset berlindung yang aman (safe haven). Rangga menjelaskan, meski bakal berdampak negatif langsung terhadap mata uang euro, stimulus senilai 60 miliar euro per bulan itu dikucurkan untuk melawan ancaman deflasi. Rangsangan ekonomi sebesar itu diharapkan mampu menaikkan tingkat produksi-konsumsi dan secara perlahan mempengaruhi kenaikan harga barang (inflasi) di Eropa.
Baca Juga:
Namun pelemahan euro turut membangun harapan akan pengurangan valuasi utang luar negeri Indonesia yang berdenominasi euro. Utang luar negeri dalam kurs euro per Oktober 2014 yang telah berjumlah US$ 7,563 miliar diprediksi akan terdepresiasi dan bakal berdampak positif pada posisi rupiah. (Baca juga: Tren Penurunan Harga Minyak Berlangsung Lama)
Dengan kecenderungan menguat, prediksi Rangga, pergerakan rupiah masih akan stabil di bawah level 12.500 per dolar AS pada pekan ini. Sebab, tanpa adanya kemunculan data ekonomi global yang penting, rupiah tentu cenderung akan minim tekanan. “Pada awal pekan, rupiah masih akan bergerak pada level 12.400-12.500 per dolar AS,” tuturnya.
Rilis negatif data manufaktur Amerika Serikat terbaru menambah besar dukungan bagi penguatan rupiah. Flash Manufacturing Purchasing Managers Index, yang mengalami kontraksi ke level 53,7, membangun persepsi bahwa kinerja pemulihan ekonomi AS sedang tidak stabil.
Menurut Rangga, rupiah juga diuntungkan oleh masuknya dana asing sebesar US$ 460 miliar atau senilai Rp 5,73 triliun selama sepekan kemarin. Likuiditas di pasar domestik yang kian terjaga mengurangi tekanan akibat permintaan dolar menjelang akhir bulan ini.
MEGEL JEKSON
Berita Terpopuler
''Ada Pembentukan Satgas-Satgas Liar di Polri''
Budi Gunawan Dilantik Besok? Jokowi...
Apa Saja Instruksi Bambang KPK di Sidang MK? Ini Kata Saksi