TEMPO.CO, Maiduguri - Setelah sempat menyerang negara tetangga, kelompok teroris Boko Haram kembali menyerang Nigeria. Kali ini, mereka berhadapan dengan pasukan militer Nigeria di Kota Maiduguri dan Monguno.
Militer mengklaim berhasil mengatasi serangan pada Ahad, 25 Januari 2015, mencegah jatuhnya Kota Maiduguri ke tangan milisi Boko Haram. “Tentara mengusir teroris di Maiduguri dan Monguno,” cuit markas tentara Nigeria, seperti dikutip Al Jazeera, Ahad.
Meski demikian, pertempuran darat dan udara juga berlangsung di beberapa area lain. Anggota kelompok pertahanan sipil yang ikut memerangi Boko Haram mengatakan setidaknya 20 tentara dan sepuluh warga sipil tewas dalam serangan di Maiduguri. (Baca: Boko Haram Bunuh 100 Warga Nigeria)
Sebanyak 600 ribu penduduk Maiduguri terjebak dalam pertempuran Boko Haram dengan tentara militer. Sedangkan kalangan elite sibuk mengurus pemilihan presiden bulan depan. Pertempuran dengan Boko Haram terjadi ketika Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry bertemu dengan Presiden Nigeria Goodluck Jonathan dan mantan jenderal Muhammadu Buhari.
Jonathan dan Buhari yang akan berlaga dalam pilpres mendapat wejangan dari Kerry. “Pemilu ini harus berlangsung damai. Komunitas internasional benar-benar memperhatikan pemilu ini,” kata Kerry.
Jonathan mengunjungi Maiduguri baru-baru ini. Namun banyak pihak mengkritiknya karena mengabaikan serangan Boko Haram.
AL JAZEERA | ABC NEWS | ATMI PERTIWI
Terpopuler
KPK-Polri, Samad: Apa yang Jamin Saya Selamat...?
Budi Gunawan Dilantik Besok? Jokowi...
Jagoan Hukum ke Istana, Jokowi Bikin Tim Khusus
Ini Alasan Moeldoko Mengirim TNI Menjaga KPK
Heboh KPK Vs Polri, Jokowi Diminta Carikan Pekerjaan