TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras dan angin kencang yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa hari terakhir menyebabkan banjir bandang yang melanda dua desa di Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang. Akibatnya ratusan warga mengungsi. "Ada ratusan warga yang mengungsi ke gereja dan pegunungan serta rumah keluarga yang tidak terdampak banjir tersebut," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Kupang, Selfianus Noti kepada Tempo, Selasa, 27 Januari 2015.
Dua desa yang dilanda banjir yakni Desa Naitae dan Tuakau di Fatuleu Barat. Banjir bandang menerjang daerah itu pada Sabtu, 24 Januari 2015 sekitar pukul 13.00 Wita. Namun, pohaknya kesulitan mencapai lokasi bencana, karena terhadang banjir di sejumlah kali menunju dua desa tersebut. "Untuk mencapai dua desa itu harus melewati tujuh kali," katanya.
Banjir bandang tersebut diakibatkan luapan dua kali yakni Seluk dan Fatumtasa, dengan ketinggian banjir berkisar antara dua hingga tiga meter. Saat meluap banjir menghanyut perabot dan merobohkan ratusan rumah warga di desa itu.
Dari hasil pendataan BPBD Kabupaten Kupang, katanya, jumlah warga yang mengungsi akibat banjir bandang itu, yakni Desa Naitae sebanyak 207 kepala keluarga atau 950 jiwa, dan di Desa Tuakau sebanyak 31 keluarga atau 125 jiwa. "Kami belum mendata menyeluruh rumah yang hanyut terbawa banjir," katanya.
Akibat banjir bandang tersebut, lanjutnya, ratusan warga harus mengungsi ke Gereja Efata Siumate, sisanya menyelamatkan diri ke wilayah pegunungan dan menginap di kebun warga. "Warga lainnya mengungsi ke keluarga yang tidak terkena bencana," katanya.
Dia mengaku pihaknya telah mengambil langkah tanggao darurat dengan memberikan bantuan berupa 460 kilogram (kg) beras, mie instan, ikan kaleng, minyak bimoli, dan gula pasir yang diberikan untuk warga yang mengungsi. "Kami fokuskan untuk warga di lokasi pengungsian," katanya.
Banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten Kupang itu, merupakan yang terbesar, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
YOHANES SEO
Terpopuler
Jokowi Bikin Tim, Ada 7 Keanehan Kasus Bambang KPK
Pengakuan Ratna Mutiara, Saksi Kunci Bambang KPK
Alasan Iwan Fals ke KPK dan Ogah ke Polri
Kini, Giliran Zulkarnain KPK Dilaporkan ke Polisi