TEMPO.CO, Jakarta - Google mengumumkan pendapatannya di kuartal keempat tahun 2014. Perusahaan meraup pendapatan US$ 18,1 miliar atau Rp 228,2 triliun. Pencapaian tersebut naik dari US$ 16,68 (Rp 210,3 triliun) dibandingkan periode yang sama tahun 2013. (Baca: Sepuluh Kata Kunci Paling Dicari di Google 2014)
Hasil itu rupanya tidak sesuai harapan dan perkiraan banyak pihak. Wall Street sebelumnya memprediksi Google akan meraih pendapatan sebesar US$ 18,4 miliar atau Rp 232 triliun. (Baca: Kate Upton, Model Paling Banyak Dicari Google 2014)
Baca Juga:
“Pendapatan Google dipengaruhi oleh menurunnya bisnis iklan,” sebagaimana dilansir situs The Verge, Jumat, 30 Januari 2015. Meskipun demikian, bisnis iklan masih memberikan kontribusi terbesar dari total pendapatan Google, yakni mencapai 89 persen. (Baca: Film 'Pembunuhan' Kim Jong-un Dirilis di YouTube)
Unit bisnis yang juga mengalami pertumbuhan cukup signifikan adalah Google Play. Toko online ini menyumbang US$ 2 miliar atau Rp 25,2 tiriliun. Selanjutnya adalah situs video YouTube yang diklaim mampu berkontribusi dua kali lipat dari tahun ke tahun.
Keduanya pun dianggap menjadi masa depan bagi bisnis perusahaan yang bermarkas di Mountain View, California ini. YouTube menjadi kesempatan emas bagi Google untuk memacu iklan. Terlebih, kini YouTube banyak diakses di perangkat bergerak. Ini juga bakal meningkatkan bisnis iklan mobile (mobile advertising).
Chief Financial Officer Google Patrick Pichette menyatakan perusahaannya menerapkan strategi disiplin untuk efisiensi perusahaan. Strategi ini terkait dengan proyek Google yang dianggap belum memberikan keuntungan, contohnya Google Glass.
“Ketika proyek tidak berjalan mulus, kami siap menghentikan sementara, berpikir ulang, bahkan menghentikannya,” ujar Pichette. Sayangnya, dia enggan mengungkapkan apakah bakal meneruskan Google Glass atau tidak.
THE VERGE | BBC | SATWIKA MOVEMENTI
Berita Terpopuler
Sindir Jokowi, NasDem: Kalau Bisa Diintervensi, Jangan Jadi Presiden
Diminta Mundur Tim Jokowi, Budi Gunawan Bereaksi
Kenapa Surya Paloh Ngotot Budi Gunawan Dilantik?
Terkuak, Siapa yang Menerbangkan Air Asia Maut
Ketemu Prabowo, 3 Tanda Jokowi Jauhi Jeratan Mega