Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Bayi Meninggal Karena DB di Tegal

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Slawi - Sebanyak 22 desa dari 281 desa di Kabupaten Tegal dinyatakan endemis demam berdarah dengue (DBD). Di Brebes, tiga bayi meninggal akibat DBD.  “Di 22 desa itu ditemukan kasus DBD selama tiga tahun berturut,” kata Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Tegal, Ari Dwi Cahyani, Ahad 1 Februari 2015.

Ari mengatakan, 22 desa itu tersebar di sepuluh kecamatan di antaranya Slawi, Talang, Kramat, Suradadi, Tarub, Balapulang, dan Jatinegara. Sejak awal Januari hingga kini, tercatat ada 39 kasus DBD di Kabupaten Tegal. Satu korban meninggal dunia. Jumlah 39 kasus itu belum termasuk penderita yang baru terkena DBD fase awal.

Di Kabupaten Brebes, jumlah kasus DBD jauh lebih tinggi dibandingkan Tegal. Sejak Januari lalu ada 64 kasus DBD, tujuh korban di antaranya meninggal dunia. “Pasien DBD rata-rata anak di bawah umur,” kata Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Brebes, Awaludin.

Dari Tujuh korban meninggal akibat DBD, tiga di antaranya bayi asal Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba, Brebes. “Salah satunya adalah Tiar Ahmad Alfarizi yang baru berumur delapan bulan,” kata Subkhan, warga Bulakamba.

Meninggalnya bayi dari keluarga petani kecil itu sempat menjadi sorotan sejumlah media. Sebelum meninggal, Tiar sempat ditolak di tiga rumah sakit pemerintah dengan alasan ruang perawatan penuh. Kepala Dinas Kesehatan Brebes Sri Gunadi mengimbau rumah sakit agar tidak menolak pasien DBD dan segera memberikan penanganan darurat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mencegah bertambahnya korban DBD, Dinas Kesehatan Tegal gencar mensosialisasikan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) hingga pengasapan (fogging) di 22 desa endemis DBD. “Kesadaran masyarakat masih rendah untuk menerapkan langkah PSN secara rutin,” ujar Ari.

Survei untuk penyelidikan epidemologi dilakukan di 10 rumah warga yang beradius 100 meter dari rumah penderita DBD. Hasilnya, jumlah jentik nyamuk di rumah yang disurvei itu mencapai lima persen bahkan lebih. Sedang standarnya musti di bawah lima persen.“PSN jauh lebih efektif menangkal DBD daripada fogging,” ujar Ari. Sebab, PSN sifatnya mencegah perkembangbiakan nyamuk sekaligus membasmi jentik sejak dini. Adapun fogging hanya untuk membunuh nyamuk dewasa.

Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr Soesilo Slawi, Joko Wantoro, selama Januari jumlah pasiennya mencapai 49 orang. “Rata-rata masih di bawah umur,” kata Joko.

DINDA LEO LISTY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

2 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

Beredar video mengenai lonjakan kasus Demam Berdarah di Bekasi yang terdampar di ruang IGD RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi


Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

4 hari lalu

Petugas melakukan fogging atau pengasapan untuk mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu 9 Maret 2024. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat sejak Januari 2024 hingga Maret 2024 jumlah kasus penyakit DBD sebanyak 7.654 kasus dengan angka kematian mencapai 71 kasus. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.


5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

11 hari lalu

Seorang siswa menjawab modul pembelajarannya setelah penangguhan kelas tatap muka, di toko kosong milik keluarganya, di Manila, Filipina, 26 April 2024. REUTERS/Lisa Marie David
5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.


Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

16 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

17 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

18 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.


Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

20 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.


Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

27 hari lalu

Buah naga (Pixabay.com)
Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.


Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

28 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

30 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah