TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Aburizal Bakrie, Fadel Muhammad, berencana mengundang kubu Agung Laksono dalam rapat bersama. Rapat ini bertujuan membahas islah dan keputusan pengadilan tentang dualisme kepengurusan Golkar. "Sudah ada pembicaraan (dengan kubu Agung). Mungkin pekan depan di Slipi," kata Fadel di Jakarta, 5 Februari 2015.
Dualisme kepengurusan di Partai Golkar terjadi lantaran kubu Aburizal dan kubu Agung Laksono menggelar musyawarah nasional berbeda. Kubu Agung mengajukan gugatan ke pengadilan atas keabsahan munas Aburizal.
Ihwal pemilihan kepala daerah yang akan diadakan serentak, Fadel mengatakan pihaknya lebih memilih pilkada digelar pada 2016. Alasannya, saat itu persiapan partainya lebih matang. "Kami ingin Februari 2016," kata Fadel.
Fadel mengungkapkan, tak ada masalah dalam persiapan Golkar menjelang pilkada serentak. Saat ini, kata dia, pengurus Golkar pusat sedang berkonsolidasi dengan petinggi partai beringin di daerah-daerah. Ada tiga poin utama yang disampaikan pimpinan pusat kepada pimpinan daerah, di antaranya teknis persiapan menjelang pilkada, beberapa kebijakan baru partai, dan anggaran pendapatan dan belanja negara.
Pendapat berbeda diutarakan Wakil Ketua Umum Azis Syamsuddin. Aziz menyatakan Golkar siap mengikuti pilkada serentak kapan pun. "Kami siap 2015 ataupun 2016. Tergantung KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan Banwaslu (Badan Pengawas Pemilu), lebih siap yang mana," ujar Ketua Komisi Hukum DPR itu.
DEWI SUCI RAHAYU