TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Hifdzil Alim, berharap calon Kepala Kepolisian RI nanti memiliki tiga syarat tertentu. Syarat pertama, Kapolri harus mampu berperan sebagai jembatan kelembagaan antarpenegak hukum. "Jangan ada konflik seperti sekarang ini," kata kata Hifdzil saat dihubungi.
Menurut Hifdzil, situasi Kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi yang memanas sekarang ini karena masalah personal. Lalu, ada yang menyeretnya ke masalah lembaga, sehingga syarat mutlak Kapolri adalah menjaga profesionalisme dengan tak menyeret lembaga dalam konflik.
Baca Juga:
Kedua, calon Kapolri harus bersih. "Ia harus mampu membersihkan dirinya dari dalam," kata Hifdzil. Calon Kapolri bersih ini untuk mencegah anggapan bahwa pimpinan lembaga penegak hukum bermasalah. Sebab, kalau ini terjadi maka akan merugikan institusinya.
Ketiga, calon Kapolri harus bisa membaca aspirasi hingga dari masyarakat akar rumput. Perbedaan sikap dengan aspirasi public bisa menyita waktu dan pikiran Kepolisian.
Saat ditanya bagaimana pendapatnya soal Budi Waseso yang menjadi calon Kapolri, Hifdzil mengatakan, “Budi Waseso ini satu klan dengan Budi Gunawan. Budi Waseso dicoret saja," kata Hifdzil.
MUHAMMAD MUHYIDDIN