TEMPO.CO, Jakarta -Tim kepolisian memanfaatkan kemampuan anjing untuk membantu pelacakan terhadap berbagai jenis pencarian untuk menyelesaikan masalah atau kasus tertentu, demikian halnya dengan kepolisian Indonesia. Tapi, tidak semua anjing bisa menjadi anjing pelacak kepolisian. Beberapa fungsi dapat dilakukan oleh anjing pelacak (K9) sesuai kemampuan dan keunggulan mereka.
Berikut jenis-jenis anjing yang sering digunakan sebagai anjing pelacak di kepolisian:
1. Rottweiler
Berdasarkan sejarahnya, anjing rottweiler adalah anjing hasil perkawinan silang dari jenis anjing gembala. Anjing berpostur tubuh besar jenis ini dikenal sebagai anjing ternakan yang pintar, kuat, punya indera penciuman yang tajam, dan punya sifat pekerja. Dari karakteristik yang dimiliki, anjing jenis ini sering dijadikan anjing pencari atau pelacak. Rottweiler merupakan tipe anjing yang berkeliaran dan tak bisa hidup dalam kandang.
2. German shepherd
Ini merupakan jenis anjing gembala. Dikenal juga dengan nama herder, anjing ini memiliki karakteristik tubuh besar, cerdas, pemberani, mudah dilatih, penurut, mampu mengikuti perintah, serta mempunyai insting menjaga (protektif) yang sangat kuat terhadap majikannya. Anjing herder pun terkenal punya kecepatan berlari dan tenaga yang kuat untuk menyerang. Anjing ini punya kemampuan sosial tinggi terhadap manusia. Selain itu, sifatnya lebih tenang dibanding anjing jenis lain.
3. Belgian Malinois
Anjing yang dikenal karena kemampuan melakukan aksi dalam situasi berbahaya. Anjing jenis ini sering digunakan tim SWAT dan militer dunia karena mudah dilatih untuk segala macam tugas. Beberapa jenis tugas yang dapat dilakukan belgian malinois di antaranya mencium obat-obatan dan bom, serta melakukan perlindungan pribadi, misi pencarian, dan penyelamatan. Anjing ini memiliki karakteristik aktif, lincah, punya tingkat kepercayaan tinggi, bertemperamen dengan sensitifitas alami.