TEMPO.CO , Beijing: Zhang Yufen, 57 tahun, punya pekerjaan unik. Dia adalah satu-satunya perempuan detektif yang khusus menangani kasus suami-suami yang suka selingkuh atau punya istri simpanan di Cina. Kliennya adalah para istri yang merasa disia-siakan oleh para suami yang tak setia tersebut.
"Tak ada perlindungan bagi para istri yang dirugikan," kata Zhang dalam artikel The Washington Post edisi Selasa, 11 Februari 2015. "Dalam kebanyakan kasus mereka ditinggalkan begitu saja, tanpa uang, tanpa rumah, dan tanpa jaminan hidup."
Korupsi dan dekadensi moral telah menggerogoti Partai Komunis Cina, yang membuat para pejabat partai biasa memiliki ernai (istri kedua) dan xiao san (istri simpanan). Para pejabat ini juga biasa memiliki banyak istri simpanan dan mengguyur mereka dengan perhiasan mahal. Hasil penelitian oleh para sarjana di Renmin University of China pada 2012 menunjukkan bahwa 95 persen pejabat korup juga berselingkuh.
Kasus pertama yang ditangani Zhang adalah kasusnya sendiri. Dia telah menikah dengan suaminya, pegawai pajak di Kota Xi'an, selama 16 tahun. Tapi, pada akhir 1990-an sang suami mengaku punya istri simpanan dan meninggalkan Zhang dengan membawa semua hartanya dan mengosongkan akun bank mereka.
Marah karena dinistakan begitu, Zhang kemudian melacak siapa selingkuhan suaminya. Usahanya berhasil dan kemudian dia memaksa sang suami menanggung biaya hidup Zang dan anak mereka.
Berdasarkan pengalaman itulah Zhang memulai karirnya sebagai detektif pada 1997. Pada 2003 dia bersama sembilan sahabatnya mendirikan perusahaan Fire Phoenix untuk membantunya mengumpulkan bukti bagi para kliennya dalam menghapi para suami bermasalah tersebut. Tapi, karena kekurangan dana, perusahaan itu ditutup.
Kini Zhang bekerja sendirian di sebuah apartemen kecil di luar Beijing. Dia memimpin Aliansi Melawan Para Istri Simpanan, organisasi yang menggabungkan kerja detektif dan advokasi bagi para istri yang dirugikan. Kliennya banyak dan mereka hanya membayar biaya pengeluaran saja.
THE WASHINGTON POST