TEMPO.CO, Jakarta - Keributan seputar pemilihan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kepala Polri sudah berlangsung sebulan, sejak ia ditetapkan sebagai tersangka kasus suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada 13 Januari lalu. Sejak itu pula konflik antara KPK dan Polri terpantik. Nah, pekan ini, sejak Presiden Jokowi pulang dari luar negeri hingga Jumat, 13 Februari 2015, muncul perkembangan yang menarik seputar konflik tersebut sebagai berikut:
1. Jokowi Telepon DPR
Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J. Mahesa mengatakan Presiden Joko Widodo telah menelepon Ketua DPR Setya Novanto untuk memberi tahu bahwa Presiden tidak akan melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri.
"Yang saya tangkap dari pembicaraan kemarin, Rabu (11 Februari 2015) Pak Jokowi menelepon Pak Novanto, memberitahu bahwa Pak BG tidak dilantik," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Jumat, 13 Februari 2015.
Ketua DPR Setya Novanto mengaku ditelepon Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Namun, menurut dia, dalam pembicaraan itu Jokowi tak secara spesifik membicarakan posisi Komisaris Jenderal Budi Gunawan. "Hanya membicarakan hal-hal biasa soal agenda yang memang perlu diselesaikan dalam waktu dekat," kata Setya di Senayan, Jumat, 13 Februari 2015.
2. Komisaris Jenderal Dwi Priyatno ke KPK
Inspektur Pengawasan Umum Markas Besar Kepolisian RI Komisaris Jenderal Dwi Priyatno mendatangi KPK, Jumat malam, 13 Februari 2015. Ia mengaku datang ke KPK hanya untuk berkoordinasi dengan pimpinan lembaga antikorupsi itu. "Koordinasi saja, Dik," katanya dari balik kaca mobilnya, Toyota Camry abu-abu gelap bernomor polisi B-82-SUS.
Dwi, yang disebut-sebut sebagai calon kuat Kapolri bila pelantikan Budi Gunawan dibatalkan, menghabiskan waktu dua jam di KPK. Tiba pukul 20.30 Wib, dia masuk lewat pintu belakang gedung KPK yang biasanya digunakan untuk tamu-tamu khusus. Ketika itu, Ketua KPK Abraham Samad dan dua wakilnya, Bambang Widjojanto dan Zulkarnain, masih berada di gedung KPK. Sedangkan komisioner lain, Adnan Pandu Praja, berada di kantor Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.
3. Presiden Jokowi Bertemu Megawati
Presiden Jokowi duduk berdampingan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati dalam perhelatan Musyawarah Nasional II Partai Hati Nurani Rakyat di Solo, 13 Februari 2015. Dalam acara yang digelar di Diamond Convention Center tersebut, Megawati duduk diapit oleh Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Saat acara hiburan berupa sendratari ditampilkan, Jokowi dan Megawati terlihat saling berbisik. Jari Megawati sempat menunjuk ke arah panggung utama. Menurut Jokowi, seusai acara itu, selama ini komunikasi antara dia dan pentolan partai banteng itu masih terjaga dengan baik. "Tiap hari ketemu," katanya.
Sebelumnya, komunikasi kedua tokoh itu dikabarkan kurang lancar karena Jokowi menunda pelantikan Budi Gunawan sebagai Kepala Polri meski sudah disetujui DPR.
TIM TEMPO