TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 17 Februari 2015, dibuka menguat tipis sebesar 0,18 poin atau 0,01 persen ke posisi 5.325,68.
Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 0,04 poin atau 0,01 persen ke posisi 926,85.
"Data neraca perdagangan Indonesia yang mencatatkan surplus serta pergerakan nilai tukar rupiah yang cukup stabil terhadap dolar AS menjadi salah satu pendukung IHSG BEI bergerak menguat," kata analis dari Samuel Sekuritas, Tiesha Narandha Putri.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$ 710 juta pada Januari 2015.
"Kami merekomendasikan beberapa saham berkapitalisasi besar yang dapat diperhatikan, di antaranya perbankan, otomotif, dan infrastruktur," ujarnya.
Di sisi lain, ucap dia, bursa Eropa yang pada perdagangan kemarin bergerak menguat didukung sentimen positif dari perkembangan negosiasi utang Yunani serta bursa Asia yang bergerak stabil menambah dorongan bagi IHSG BEI berada di area positif.
Sementara itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya menyatakan pelaku pasar sedang menanti rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang rencananya akan dilaksanakan pada hari ini.
"Kami masih nyaman dengan prediksi suku bunga acuan (BI Rate) di level 7,75 persen, karena risiko eksternal yang masih tinggi," katanya.
Selain itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas juga meyakini current account deficit (CAD) akan kembali membaik menjadi 2,8 persen terhadap GDP pada 2015. Impor yang turun karena reformasi subsidi ditambah potensi turunnya harga minyak sebesar 30-40 persen pada 2015 menjadi penyebabnya.
"Pada perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak di 5.251-5.384 poin," ujarnya.
Untuk bursa regional, indeks bursa Hang Seng menguat 25,81 poin (0,10 persen) ke 24.752,34, indeks bursa Nikkei turun 41,94 poin (0,23 persen) ke 17.962,83, dan Straits Times melemah 13,98 poin (0,40 persen) ke posisi 3.413,16.
ANTARA