TEMPO.CO, Jakarta - Halaman depan Marca memajang foto Cristiano Ronaldo sedang duduk menunduk di pinggir lapangan sambil memegangi kepalanya. Di bawah gambar itu, tertulis dengan huruf kapital ”Arrepentido” atau ”Mohon Maaf”.
Ronaldo bukan lagi superman. Sejak meraih Ballon d’Or, pria 30 tahun itu loyo. Hanya 4 gol yang dia buat tahun ini. Padahal, September tahun lalu, CR7--julukan Ronaldo--mencetak 10 gol dan 8 gol pada Oktober.
Masalah fisik dan pribadi diduga jadi penyebab. Laga yang padat membuat nyeri di lutut kirinya kembali muncul. Hubungan asmaranya dengan Irina Shayk, model asal Rusia, juga berakhir. Pun video pesta ulang tahunnya dikecam karena dibuat setelah Real Madrid dibantai Atletico Madrid.
Penurunan performa Ronaldo juga dijadikan bahan ejekan. Penggemar Barcelona, musuh utama Madrid, mengolok-olok CR7 sebagai pemabuk saat timnya melawan Levante, Ahad malam lalu. Kejadian ini memaksa pihak Liga Spanyol mengusutnya.
Kritikus bola Guillem Balague menyarankan Carlo Ancelotti, Manajer Madrid, mengistirahatkannya barang sejenak. Dia harus memperhatikan masalah fisik dan psikis sang bintang. Kalau tidak, kilau Ronaldo akan makin redup. ”Pikiran dia mungkin ingin memainkan bola, tapi tubuh tidak selalu merespons,” katanya.
Untuk soal ini, pelatih asal Italia itu memilih berkepala batu. Ronaldo dibawa ke Stadion Veltins Arena untuk menghadapi Schalke 04 di babak 16 besar Liga Champions, dinihari nanti. ”Ronaldo memang tidak mencetak banyak gol, tapi dia tetap pemain berbahaya,” ujar Ancelotti.
Dukungan bosnya tak membuat Ronaldo mau buka mulut. Beda saat dia berada di atas angin. Saat itu CR7 rajin menulis kata-kata di laman Facebook miliknya. Kini? Penurunan kemampuannya itu jadi rahasia.
Di Facebook, Ronaldo memasang gambar dirinya tersenyum lebar di atas pesawat bersama Pepe menuju markas Schalke. Pepe baru lepas dari cedera dan akan memperkuat lini belakang Madrid yang sedang keropos.
METRO | DAILY STAR | MARCA | TRI SUHARMAN
