TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempunyai cara mengatasi aksi begal di Ibu Kota. Caranya, dengan memasang closed-circuit television (CCTV) di seluruh DKI Jakarta.
"Akhir tahun, kami akan pasang 2.500 CCTV," kata Ahok di Balai Kota, Kamis, 26 Februari 2015. Menurut Ahok, kamera pengintai diperlukan karena luasnya wilayah Ibu Kota serta minimnya pengawasan yang dilakukan aparat.
Selain itu, Ahok juga sudah meminta bantuan kepada aparat hukum untuk mengintensifkan patroli keamanan. Namun Ahok tak yakin patroli tersebut bisa mengurangi angka kejahatan pembegalan. Sebab, pelaku kejahatan bakal hafal waktu patroli jika patroli dilakukan terus-menerus.
Dengan CCTV, ujar Ahok, semua pergerakan penjahat akan termonitor. Soal di mana kamera pengawas akan ditempatkan, Ahok tak mau menyebutkan. Dia bahkan akan merahasiakan keberadaan kamera itu kepada aparat hukum. "Masak, saya buka," ucapnya.
Aksi pembegalan kembali marak di sekitar Jakarta. Pelaku bisa bertindak sadis dalam mengincar barang yang diinginkan.
Kepolisian merilis ada enam kelompok begal sadis yang berkeliaran di Jakarta. Keenam sindikat kebanyakan berasal dari luar Ibu Kota. Mereka beraksi di Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Depok.
Polisi telah melakukan pelbagai upaya meminimalkan aksi para begal di Ibu Kota. Salah satunya, melakukan razia.
ERWAN HERMAWAN