TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo tampaknya masih menyimpan keinginan untuk mempunyai mobil nasional. Hanya saja, mobil nasional yang nantinya dikembangkan bukanlah seperti mobil yang dikembangkan industri otomotif yang ada saat ini.
"Presiden mengatakan kita tidak akan memproduksi mobil seperti raksasa-raksasa otomotif dunia," kata Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil di Istana Kepresidenan, Rabu malam, 25 Februari 2015.
Menurut Sofyan, Indonesia sudah sangat terlambat bila akan bersaing dengan perusahaan otomotif asal Jepang, Eropa, atau Amerika. "Indonesia tidak akan bisa bersaing dengan pasar dunia," ucapnya.
Dengan kondisi seperti itu, tutur Sofyan, Presiden Jokowi meminta agar pengembangan mobil nasional nantinya diarahkan untuk mobil perkebunan atau angkutan pedesaan. Untuk itu, pengembangan mobil Esemka akan dijadikan model.
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan rapat tidak membahas soal kerja sama antara Proton dan perusahaan milik Hendropriyono, PT Adiperkasa Citra Lestari. Sebelumnya, kerja sama keduanya disebut-sebut akan mengembangkan mobil nasional. "Itu tidak dibahas dalam rapat," ujar Andi.
TIKA PRIMANDARI