TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar menambah patroli dan penindakan terhadap pelaku kejahatan jalanan yang kian meresahkan. Dari puluhan pelaku yang berhasil ditangkap, kebanyakan masih anak-anak dan remaja.
"Itu menjadi keprihatinan kita karena usia pelaku rata-rata 15-20 tahun," kata Kepala Polrestabes Makassar Komisaris Besar Fery Abraham, Ahad, 1 Maret 2015.
Dalam sebulan terakhir, kata Fery, jajaran Polrestabes Makassar meringkus setidaknya 60-an penjahat jalanan. Di antaranya, begal, jambret, geng motor, dan perampok minimarket. Saat ini, mereka tengah menjalani proses hukum pada sebelas kepolisian sektor (polsek) yang masuk di wilayah hukumnya.
Berdasarkan data Polrestabes Makassar, tercatat 49 kasus pada Januari dan tinggal 36 kasus pada Februari. Statistik itu, Fery menjelaskan, bukan jaminan bahwa kriminalitas jalanan, benar-benar menurun. “Bisa jadi, ada kejadian yang tidak dilaporkan masyarakat,” ucapnya.
Fery menuturkan rentetan aksi kriminal yang diperbuat anak-anak terjadi akhir pekan lalu. Di antaranya, penjambretan terhadap pengendara jalan, Manya, 50 tahun, dan Andi Yusrianti, 17 tahun, warga Jalan Lasuloro Raya, di Jalan Abdullah Dg Sirua, Sabtu, 28 Februari, sekitar pukul 14.45 Wita.
Kedua pelaku, Sn, 15 tahun, dan Sg, 16 tahun, warga Jalan Haji Kalla, dicokok oleh warga sekitar. Tukang batu dan pelajar ini babak belur dihajar massa. Sepeda motor pelaku yakni Honda Beat DD-5579-MD dibakar warga. Beruntung, aparat yang datang langsung mengamankan pelaku dan membawanya ke Markas Polsek Panakkukang.
Beberapa jam sebelum peristiwa itu, komplotan begal remaja juga beraksi di Jalan Penjernihan, Makassar, Sabtu, 28 Februari, dinihari. Korbannya adalah pelajar bernama Muh Rda, 15 tahun. Rda babak belur setelah dikeroyok pelaku remaja yang berjumlah sekitar empat orang.
TRI YARI KURNIAWAN