TEMPO.CO, Jakarta - Samsung baru saja meluncurkan sabak digital Galaxy Tab Active di Indonesia. Sabak ini diklaim tahan banting dan anti-air. Untuk memudahkan pemakaian, Samsung menyertakan pena stylus. Tujuannya untuk memudahkan penggunaan perangkat saat para pekerja di lapangan memakai sarung tangan.
Pambudi Baskara, Product Marketing Manager Business to Business Samsung Indonesia, mengatakan produk itu ditujukan untuk pekerja pada sektor industri, manufaktur, dan infrastruktur. Sabak digital ini pun tak dijual pemakai personal (end user). “Sementara ini hanya diperuntukkan bagi korporasi,” kata Berdhianto Priyotomo, Head of Mobility Enterprise Business Samsung Indonesia, kepada wartawan di Hotel Ritz Carlton, Kamis, 26 Februari 2015.
Meski begitu, dia menyatakan, pemasaran pada segmen end user tetap akan dikaji. Perangkat yang berbasiskan sistem operasi Android Kitkat 4.4 ini rencananya dilego pada kisaran harga Rp 6 juta ke atas, bergantung pada third device yang diminta.
Berbicara sabak anti-air dan tahan banting, Panasonic juga pernah mengeluarkan produk serupa. Lebih unggul dari Tab Active, Panasonic Toughpad FZ-B2 dirancang tahan saat terbanting dari jarak 1,5 meter. Untuk fitur anti-air, daya tahan sabak ini kurang-lebih sama dengan Tab Active.
Memori yang dipasangkan pada FZ-B2 pun lebih tinggi. Yakni, berkapasitas 2 gigabita, lebih tinggi 500 megabita dari Tab Active yang hanya dipasangi random access memory sebesar 1,5 gigabita.
Dari segi kamera, sabak digital keluaran Samsung juga terbilang masih rendah. Meski sudah memiliki dual-camera, Tab Active hanya dipasangkan kamera dengan resolusi 3,1 megapiksel pada kamera utama dan 1,2 megapiksel untuk kamera depan.
Dalam hal ini, FZ-B2 masih unggul dengan resolusi 5 megapiksel untuk kamera utama dan 2 megapiksel untuk kamera depan. Karena spesifikasi yang lebih tinggi tersebut, FZ-B2 memang dijual lebih mahal, yakni pada kisaran Rp 9 juta.
AMRI MAHBUB